TEMPO.CO, Jakarta - Serangan terhadap sebuah bus militer di timur Suriah menewaskan 23 tentara pemerintah dan melukai lebih dari 10 orang lainnya, kata pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Jumat, 11 Agustus 2023. Serangan ini diduga dilakukan kelompok Negara Islam yang mengoperasikan sel-sel tidur di tanah yang pernah dikuasainya.
Serangan itu terjadi di dekat kota al-Mayadeen di provinsi gurun Deir Ezzor yang luas, terbagi dalam kendali antara pasukan Suriah, didukung oleh Iran dan Rusia, dan pejuang yang dipimpin Kurdi, didukung oleh Amerika Serikat.
SOHR menggambarkannya sebagai serangan paling mematikan sepanjang tahun ini oleh ISIS. Kelompok itu, yang merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak sejak 2013, bergerak di bawah tanah sejak kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah timur pada 2019.
Media pemerintah Suriah tidak segera melaporkan insiden tersebut dan tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
Serangan oleh sel-sel tidur ISIS di Suriah, khususnya di zona gurun luas yang pernah mereka kuasai, menjadi lebih berani dan berdarah dalam beberapa bulan terakhir, menurut kepala SOHR Rami Abdel Abdelrahman.
Negara Islam menunjuk Abu Hafs al-Hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin barunya bulan ini, untuk pertama kalinya mengkonfirmasi kematian mantan pemimpinnya Abu Hussein al-Husseini al-Quraishi, yang menurut Turki telah tewas pada bulan April.
REUTERS
Pilihan Editor Jerman Beli 60 Helikopter Chinook Rp134 Triliun