TEMPO.CO, Jakarta -Kontingen Indonesia yang berpartisipasi di Jambore Dunia, Saemangeum, Korea Selatan mulai dipindahkan ke asrama Universitas Wonkwang, pada Selasa pagi, 8 Agustus 2023. Ini menyusul evakuasi seluruh kontingen karena ancaman Topan Khanun ke wilayah itu.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto meneruskan pesan rencana evakuasi kontingen RI di Jambore Pramuka Dunia itu di grup perpesanan. Berthold Sinaulan, wakil kepala Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kepada Tempo memastikan ini.
Asrama Universitas Wonkwang berjarak sekitar 55 kilometer dari Saemangeum, tepatnya di Provinsi Jeolla Utara, bukan ke pusat kota Seoul.
Berthold menyebut perjalanan ke kampus sekitar 1 jam 45 menit berkendara dari area perkemahan. Ada 1.600 kamar tidur yang cukup untuk 1.569 anggota kontingen Indonesia.
Sebagian dari kontingen RI sudah keluar perkemahan, tetapi sebagian masih tunggu jadwal, kata Berthold menambahkan.
Lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 pramuka yang tersisa di perkemahan dari lebih dari 150 negara, menurut pemerintah Korea Selatan.
Topan Khanun diperkirakan akan melanda wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis, 10 Agustus 2023, sebelum melacak semenanjung, menurut perkiraan cuaca. Badai serupa telah mendatangkan malapetaka di Jepang selatan.
Evakuasi tersebut merupakan pukulan teranyar bagi acara itu, setelah ratusan orang jatuh sakit akibat gelombang panas dan di tengah meningkatnya keluhan dari orang tua atas organisasinya. Cuaca buruk mendorong penarikan kontingen pramuka Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Senin memerintahkan tim tanggap darurat untuk menerapkan rencana terbaru tanpa kesalahan.
Pemerintah Korea Selatan kemudian bergerak cepat menyediakan delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi menjadi tuan rumah bagi pramuka selama sisa masa tinggal mereka di Korea Selatan. 4.000 peserta akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana perkemahan itu berada, menurut kantor berita Yonhap.
Jambore secara resmi rencananya akan berlangsung selama sepuluh hari, hingga 12 Agustus. Menteri kesetaraan gender Kim Hyun-sook, yang departemennya menjalankan acara tersebut, bersikeras bahwa acara tersebut akan dilanjutkan, dengan program alternatif dan pertunjukan K-pop.
Pilihan Editor: Peserta Jambore Dunia Korsel Jadi Korban Pelecehan Seksual, Bagaimana dengan RI?
DANIEL A. FAJRI