Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS Beri US$200 Juta Bantuan Senjata ke Ukraina, Pertama Setelah Kesalahan Pencatatan Pentagon

Reporter

image-gnews
Militer Ukraina memegang senjata anti-tank ringan generasi berikutnya (NLAW), yang dipasok oleh Inggris di tengah ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina, selama latihan di wilayah Lviv, Ukraina, pada 27 Januari 2022. Inggris telah mengirimkan 2.000 NLAW ke Ukraina untuk memberikan bantuan pertahanan ke Kyiv saat Rusia menempatkan pasukan di sekitar perbatasan. Press Service of the Ukrainian Ground Forces Command/Handout via REUTERS
Militer Ukraina memegang senjata anti-tank ringan generasi berikutnya (NLAW), yang dipasok oleh Inggris di tengah ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina, selama latihan di wilayah Lviv, Ukraina, pada 27 Januari 2022. Inggris telah mengirimkan 2.000 NLAW ke Ukraina untuk memberikan bantuan pertahanan ke Kyiv saat Rusia menempatkan pasukan di sekitar perbatasan. Press Service of the Ukrainian Ground Forces Command/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden akan mengumumkan bantuan senjata baru senilai US$200 juta untuk Ukraina pada Selasa 8 Agustus 2023, kata pejabat AS kepada Reuters. Ini menjadi bantuan senjata pertama Washington setelah kesalahan pencatatan hingga US$6,2 miliar oleh Pentagon yang menilai terlalu tinggi bantuan untuk Ukraina, kata dua pejabat Amerika Serikat.

Pada Mei, Pentagon mengumumkan telah keliru menetapkan nilai yang lebih tinggi dari yang dijamin untuk persenjataan AS yang dikirim ke Kyiv. Saat itu, staf menggunakan "nilai pengganti" alih-alih "nilai terdepresiasi" untuk mentabulasikan amunisi, rudal, dan peralatan lain bernilai miliaran dollar yang dikirim ke Ukraina.

Pengumuman sebesar US$200 juta akan menjadi tahap pertama dari rejeki nomplok US$6,2 miliar dari Otoritas Penarikan Presiden (PDA) sebelumnya, kata para pejabat.

Termasuk dalam paket ini adalah barang-barang seperti peralatan pembersihan ranjau, senjata anti-tank TOW dan AT4, senjata dan amunisi, pencegat pertahanan udara yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp untuk sistem Patriot, roket Sistem Peluncuran Roket Berpanduan (GMLRS) dan roket anti-tank Javelin rudal yang dibuat oleh perusahaan patungan antara Lockheed dan RTX Corp, bersama dengan peralatan lainnya.

Ukraina membutuhkan persenjataan dari stok AS dalam hitungan hari atau minggu agar dapat terus berjuang untuk mengusir invasi Rusia. Kesalahan akuntansi ini tentunya menguntungkan Kyiv karena lebih banyak peralatan dan senjata AS dapat dikirim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penggunaan dana ini sangat penting karena mewakili anggaran terakhir dari Otoritas Penarikan Presiden (PDA) senilai US$25,5 miliar. Anggaran ini sebelumnya disahkan oleh Kongres yang dapat digunakan pemerintah untuk mengirimkan senjata dari stok AS jika terjadi keadaan darurat, kata para pejabat AS.

Washington saat ini sedang mengerjakan permintaan anggaran tambahan untuk terus membantu Kyiv, kata para pejabat AS.

Pilihan Editor: Kesalahan Akuntansi Pentagon untuk Bantuan Senjata Ukraina Capai US$6,2 Miliar

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

5 jam lalu

Ilustrasi Bendera Cina dan Bendera Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.


Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

6 jam lalu

Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

Penutupan pemerintahan atau government shutdown tengah mengancam Amerika Serikat. Sejumlah layanan bakal lumpuh.


AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

10 jam lalu

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.


Putin Klaim Warga Ukraina di Daerah Pendudukan Ingin Gabung ke Rusia

13 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin, didampingi oleh Kepala Eksekutif produsen minyak Rosneft Igor Sechin dan Wakil Perdana Menteri Yuri Trutnev, mengunjungi galangan kapal Zvezda untuk mengambil bagian dalam upacara pemberian nama kapal tanker baru di kota Bolshoy Kamen dekat Vladivostok, Rusia, September 11, 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool melalui REUTERS
Putin Klaim Warga Ukraina di Daerah Pendudukan Ingin Gabung ke Rusia

Vladimir Putin mengklaim bahwa penduduk wilayah yang dicaplok Moskow di Ukraina menyatakan keinginan mereka untuk menjadi bagian dari Rusia


Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

15 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.


DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

17 jam lalu

Ketua DPR Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan saat konferensi pers tentang penutupan pemerintah AS di Capitol di Washington, 29 September 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.


Rusia Dikabarkan Tembak Jatuh Jet Tempur Su-35 Milik Sendiri di Ukraina

18 jam lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto
Rusia Dikabarkan Tembak Jatuh Jet Tempur Su-35 Milik Sendiri di Ukraina

Jet tempur canggih Rusia, Su-35, dikabarkan tertembak oleh sistem pertahanan udara sendiri di dekat garis depan di Zaporizhzhia selatan Ukraina


Top 3 Dunia: Timor Leste - Cina, Pertemuan Putin dan Bos Baru Wagner, Shutdown AS

20 jam lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky duduk di jet tempur F-16 di Pangkalan Udara Skrydstrup di Vojens, Denmark, 20 Agustus 2023. Pemberian jet tempur dari Denmark untuk Ukraina itu merupakan langkah terbaru dari sekutu Barat guna mendukung upaya Ukraina untuk menangkis invasi Rusia. Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen via REUTERS
Top 3 Dunia: Timor Leste - Cina, Pertemuan Putin dan Bos Baru Wagner, Shutdown AS

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar dari Timor Leste bahwa negara tersebut belum menjalin kerja sama militer dengan Cina.


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

1 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

1 hari lalu

Logo Liverpool
Liverpool Jual Saham Minoritas ke Investor Olahraga Berbasis di New York

Pemilik Liverpool menyatakan investasi itu terutama akan digunakan untuk membayar utang akibat pandemi Covid-19.