Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Nawda Al-Qahtani (Arabnews.com)
Nawda Al-Qahtani (Arabnews.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” dengan kembali ke sekolah – pada usia 110 tahun. Nawda Al-Qahtani, demikian nama wanita lansia ini, kembali ke studinya dengan bantuan Pusat Al-Rahwa di Provinsi Umwah di barat daya Kerajaan.

Ibu empat anak – anak tertuanya berusia 80 tahun dan yang termuda berusia 50-an – mengatakan kepada Arab News, Senin, 7 Agustus 2023, bahwa belajar membaca dan menulis telah mengubah hidupnya.

Sejak mengikuti program pemberantasan buta huruf beberapa minggu lalu, dia bersekolah setiap hari bersama lebih dari 50 orang lainnya.

Siswa dari segala usia diajarkan dasar-dasar alfabet dan beberapa ayat Al-Quran.

Al-Qahtani mengatakan dia menikmati pelajaran dan memastikan dia menyelesaikan pekerjaan rumahnya setiap hari.

Kantor Kementerian Pendidikan di Bisha membagikan postingan di X tentang Al-Qahtani di mana perempuan berusia 110 tahun itu mengungkapkan rasa terima kasihnya karena dikutrsertakan dalam kelas pemberantasan buta huruf.

Ia mengakui, belajar di usia senja bukan masalah sederhana.  “(Ini) adalah masalah yang sulit, terutama bagi seseorang yang berusia di atas 100 tahun,” katanya.

Namun, dia mengatakan, sebenarnya ia sudah lama ingin belajar baca tulis, namun selalu tertunda.

Al-Qahtani mengungkapkan penyesalannya selama bertahun-tahun yang telah berlalu tanpa meningkatkan pendidikannya, menambahkan bahwa “tentu saja akan banyak mengubah hidup saya dan kehidupan orang lain.”

Penundaan itu bukan karena masalah individu dalam hidupnya, katanya, tetapi hal biasa bagi ratusan perempan dari daerah pedesaan, yang tidak dapat menyelesaikan studi mereka karena isolasi geografis.

Empat anak Al-Qahtani mendukung studinya dan optimis dengan perkembangan baru dalam hidupnya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Putranya yang berusia 60 tahun, Mohammed, mengatakan kepada Arab News bahwa dia mengantar ibunya ke pusat pelatihan setiap pagi dan menjemputnya di akhir kelas.

Ia mengaku senang dan bangga bahwa ibunya belajar sesuatu yang baru setiap hari.

“Kami tentu tahu bahwa hal ini tidak mudah bagi ibu kami yang sudah berusia lebih dari 110 tahun. Namun sebuah langkah yang membuat seluruh anggota keluarga merasa bangga.

“Kami benar-benar berharap dapat kembali ke masa lalu untuk memberinya layanan pendidikan terbaik.”

Pemerintah provinsi hanya memiliki satu sekolah menengah untuk perempuan, yang menempatkannya di bawah tekanan besar, katanya.

Al-Qahtani menambahkan bahwa dia berharap pihak berwenang akan mendirikan lebih banyak sekolah untuk pendidikan umum agar orang lain bisa melek huruf dan menyelesaikan pendidikannya.

“Kami ingin provinsi kami benar-benar bebas dari buta huruf. Setiap orang harus bergandengan tangan memberantas buta aksara untuk memperoleh pendidikan formal yang khas yang melayani putra-putri kita dan membantu mereka mendapatkan kesempatan kerja yang baik di masa depan,” katanya.

ARAB NEWS

Pilihan Editor Peristiwa Penusukan di Korea Selatan, KBRI Ingatkan WNI Hati-hati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

22 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

5 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

10 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

15 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

21 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia


Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

22 hari lalu

Malam lailatul qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Berikut ini ciri-ciri malam lailatul qadar yang perlu umat muslim ketahui. Foto: Canva
Seputar Malam Lailatul Qadar pada 7 Malam Terakhir Ramadan, Ini Tanda-tandanya

Malam lailatul qadar sangat dinanti umat muslim seluruh dunia, tepatnya di tujuh malam terakhir Ramadan. Apa tanda-tandanya?


Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

22 hari lalu

Salwan Momika. Wikipedia
Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.


Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

24 hari lalu

Sejumlah santri hafalan Al-Quran sedang menghafal di tepi gang sebelum setoran ke guru Pondok Pesantren Roudlotul Qur'an, Kampung Book, Kauman, Semarang Rabu, 27 Maret 2024. Banyaknya pondok hafalan Al-Qur'an membuat Kampung Kauman, Semarang disebut sebagai kampung Qur'an. Tempo/Budi Purwanto
Presiden Tetapkan Tunjangan Fungsional Pentashih Al Quran, Ini Besarannya

Pentashih Mushaf Al Quran ditetapkan sebagai jabatan fungsional tertentu di Kementerian Agama sejak 2019.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

25 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia