Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alexei Navalny, Pengkritik Putin, Kembali Dihukum 19 Tahun Penjara

Reporter

image-gnews
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny terlihat di layar melalui tautan video dari koloni hukuman korektif IK-2 di Pokrov selama sidang pengadilan untuk mempertimbangkan banding atas hukuman penjaranya di Moskow, Rusia 24 Mei 2022. REUTERS/ Evgenia Novozhenina
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny terlihat di layar melalui tautan video dari koloni hukuman korektif IK-2 di Pokrov selama sidang pengadilan untuk mempertimbangkan banding atas hukuman penjaranya di Moskow, Rusia 24 Mei 2022. REUTERS/ Evgenia Novozhenina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny, pada Jumat dijatuhi hukuman tambahan 19 tahun penjara. Ia dinyatakan bersalah atas serangkaian dakwaan baru, kata pendukung Navalny di media sosial seperti dilansir Reuters.

Pengadilan di koloni hukuman IK-6 di Melekhovo, sekitar 235 kilometer timur Moskow, menutup persidangannya atas enam tuduhan terpisah untuk Navalny, termasuk menghasut dan mendanai kegiatan ekstremis dan menciptakan organisasi ekstremis.

Laporan media Rusia yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa Navalny, sekarang berusia 47 tahun, akan berusia 74 tahun pada saat dia keluar dari penjara pada 2050.

Dalam rekaman video dari sidang pengadilan di koloni hukuman di timur Moskow, Navalny terlihat mengenakan seragam penjara hitam dan berdiri dengan tangan terlipat saat mendengarkan putusan.

Rekaman audio dari pengadilan sangat buruk sehingga hampir tidak mungkin untuk memahami apa yang dikatakan hakim.

Navalny, lawan paling menonjol dari Presiden Vladimir Putin, sudah menjalani hukuman 11,5 tahun di koloni hukuman atas sejumlah dakwaan, termasuk penipuan yang menurutnya dibuat-buat untuk membungkamnya.

Dia telah meramalkan pada malam vonis bahwa dia akan menerima hukuman "Stalinis" sekitar 18 tahun lagi. Deretan dakwaan baru terkait dugaan aktivitas ekstremis oleh politisi berusia 47 tahun itu.

Navalny mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial yang dirilis melalui pengacara dan pendukungnya bahwa dia menghadapi hukuman seumur hidup di balik jeruji, kecuali otoritas saat ini turun lebih dulu.

"Sembilan belas tahun di penjara keamanan maksimum. Jumlahnya tidak masalah. Saya mengerti betul bahwa, seperti banyak tahanan politik, saya menjalani hukuman seumur hidup. Di mana hukuman seumur hidup diukur dengan panjang hidup saya atau lamanya kehidupan rezim ini," kata Navalny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jumlah hukuman ini bukan untuk saya. Ini untuk Anda. Anda, bukan saya, yang ketakutan dan kehilangan keinginan untuk melawan. Anda dipaksa untuk menyerahkan Rusia Anda tanpa perlawanan kepada gerombolan pengkhianat, pencuri dan bajingan yang telah merebut kekuasaan. (Presiden Vladimir) Putin tidak boleh mencapai tujuannya. Jangan kehilangan keinginan untuk melawan."

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebut putusan itu sebagai "kesimpulan yang tidak adil atas pengadilan yang tidak adil", sementara Uni Eropa mengutuk apa yang disebutnya putusan bermotivasi politik lainnya dan menyerukan pembebasan segera Navalny.

Sekelompok kecil pendukung Navalny telah berkumpul di luar koloni hukuman tetapi tidak diizinkan masuk untuk mendengarkan putusan. Wartawan tidak diizinkan masuk ke ruang sidang tetapi dapat menonton prosesnya di CCTV.

Mantan blogger, pengacara, dan penyelidik korupsi telah menempatkan dirinya sebagai martir politik yang bertujuan untuk menunjukkan kepada Rusia bahwa melawan Putin adalah mungkin, meskipun dengan biaya yang besar.

"Untuk lahirnya negara baru, bebas, kaya, harus ada orang tua. Mereka yang menginginkannya. Yang mengharapkannya dan yang rela berkorban untuk kelahirannya," kata Navalny dalam pernyataan penutupnya bulan lalu.

Daniel Kholodny, seorang teknisi TV yang bekerja untuk Navalny dan dijatuhi hukuman pada saat yang sama, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

Pilihan Editor: Alexei Navalny, Musuh Putin, Diperkirakan Mendekam 20 Tahun Lagi di Penjara

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

15 menit lalu

Ilustrasi calon menteri, wakil menteri dan kepala badan yang dipanggil Prabowo ke Jalan Kertangara, Jakarta, 14-15 Oktober 2024 )Do. Tempo)
Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berikut jumlah kementerian dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.


Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

4 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (tengah) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) sebelum KTT ke-27 ASEAN - China di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis 10 Oktober 2024. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

Sekjen ASEAN menekankan komitmen agar organisasinya tetap bersikap netral di tengah kekuatan besar global.


BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

17 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.


Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

1 hari lalu

Pekerja mengecek panel surya di area pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis !5 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

Pemerintah Indonesia bisa mengkolaborasikan pemanfaatan energi nuklir dengan energi lainnya dalam operasional IKN.


Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

1 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia 17 April 2024. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

Dalam kunjungan ke Wiesbaden, Mark Rutte memberi pesan tegas ke Rusia


6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

2 hari lalu

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

Lima pendaki Gunung Dhaulagiri asal Rusia ditemukan meninggal dunia, berikut fakta-faktanya.


ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

2 hari lalu

Sekretaris Tetap Luar Negeri Myanmar Aung Kyaw Moe, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, dan Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao berpose untuk foto di KTT ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-14 di Pusat Konvensi Nasional, di Vientiane, Laos, 11 Oktober 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

ASEAN mendesak kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan penghentian kekerasan di Myanmar.


Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

3 hari lalu

Han Kang. Yonhap
Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza


Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

3 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.


Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat ke Inggris Bahas Pemanfaatan Aset Rusia yang Dibekukan

3 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat ke Inggris Bahas Pemanfaatan Aset Rusia yang Dibekukan

Wakil Menteri Keuangan akan membahas dengan otoritas di Inggris sanksi baru ke Rusia dan bagaimana memanfaatkan aset-aset Rusia yang dibekukan