TEMPO.CO, Jakarta -Pengacara yang juga merupakan pendukung eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Stefanie Lambert Junttila, didakwa telah mengakses mesin pemungutan suara secara ilegal di Michigan pada Kamis, 3 Agustus 2023. Ini terkait dengan upaya pemimpin AS membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020.
Junttila didakwa mengakses, merusak, dan memiliki mesin pemungutan suara secara tidak semestinya di negara bagian Michigan, menurut catatan pengadilan yang dilansir Reuters.
Lambert adalah orang ketiga yang didakwa di Michigan pada pekan ini, setelah jaksa penuntut khusus di negara bagian itu meninjau tuduhan bahwa sekutu Trump mengakses mesin pemungutan suara secara ilegal setelah pemilu 2020.
Dua anggota partai Republik dari Michigan lainnya – mantan kandidat jaksa agung Michigan Matt DePerno dan mantan perwakilan negara bagian Daire Rendon, tampil di pengadilan pertama mereka pada Selasa sehubungan dengan kasus tersebut.
Ketiganya disebutkan tahun lalu oleh jaksa agung Michigan Dana Nessel, dalam penyelidikan skema untuk mengakses tabulator pemungutan suara. Nessel, seorang Demokrat, mengalahkan DePerno yang didukung Trump dalam upaya pemilihannya kembali tahun lalu.
Dalam panggilan telepon dengan wartawan pekan lalu, Junttila menyebut kasus itu sebagai "penuntutan jahat". Kasus Michigan adalah penuntutan terpisah dari dakwaan terbaru Trump.
Tetapi, itu terjadi hanya beberapa jam sebelum mantan presiden dijadwalkan hadir di pengadilan Washington, D.C. atas tuduhan bahwa dia bersekongkol untuk mempertahankan kekuasaan.
Trump muncul di pengadilan pada Kamis, 3 Agustus 2023, dengan tuduhan memimpin konspirasi yang dibangun di atas kebohongan untuk membatalkan pemilihan presiden 2020, yang berpuncak pada serangan 6 Januari 2021 di US Capitol.
Dalam dakwaan setebal 45 halaman pada Selasa, Penasihat Khusus Jack Smith menuduh Trump dan beberapa sekutunya mempromosikan klaim palsu bahwa pemilu telah dicurangi, menekan pejabat negara bagian dan federal untuk mengubah hasil. Trump juga dianggap menyusun daftar pemilih palsu untuk mencoba merebut suara elektoral dari Joe Biden.
Ini adalah ketiga kalinya Trump didakwa tahun ini. Dia telah mengaku tidak bersalah atas dakwaan federal bahwa dia menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya dan dakwaan negara bagian New York bahwa dia memalsukan dokumen sehubungan dengan pembayaran uang suap kepada seorang bintang porno.
Trump mungkin akan segera menghadapi dakwaan lain di Georgia. Jaksa negara bagian itu sedang menyelidiki upayanya untuk membatalkan pemilu di sana.
Pilihan Editor: Didakwa Bersekongkol Batalkan Hasil Pilpres 2020, Donald Trump: Saya Tak Bersalah!
REUTERS