TEMPO.CO, Jakarta - Selain Mossad, Israel juga memiliki lembaga intelijen lain yang memiliki fokus yang berbeda dengan Mossad. Seperti dilansir dari laman Britannica.com, Israel memiliki 3 lembaga intelijen, yakni Mossad yang fokus ke aktivitas intelijen luar negeri, Shin Bet yang fokus ke keamanan internal, dan Aman yang fokus ke intelijen militer.
Seperti dilansir dari artikel ilmiah yang ditulis oleh Admir Barucija dengan judul “The Historical Evolution of Israeli Intelligence”, menyebut bahwa Aman atau Direktorat Intelijen Militer didirikan pada 1950. Artikel yang dipublikasi pada 2020 tersebut menyebut bahwa Aman dibentuk dari sel Pelayanan Intelijen Haganah yang merupakan lembaga militer milik Yahudi selama masa Mandat Britania.
Direktorat yang saat ini diketuai oleh Mayor Jenderal Tamir Hayman tersebut secara tidak langsung memiliki usia yang sama dengan negara Israel. Selain itu, tujuan utama dari Aman yakni memberikan suplai informasi terhadap pemerintah dan Lembaga Militer Israel atau IDF melalui jalur intelijen terkait peringatan dan bahaya yang mengintai Israel.
Lebih lanjut, seperti dilansir dari laman Idf.il, sebagai upaya untuk menghadapi ancaman dari aksi dan ancaman teroris dari luar, Aman yang merupakan korps intelijen militer harus memiliki sumber daya yang banyak, termasuk perkembangan teknologi. Selain itu, korps intelijen militer Aman terdiri dari 3 unit, yakni unit 8200, unit 9900, dan unit 504, yang masing-masing memiliki fokus yang berbeda.
Dari ketiga unit tersebut, unit 8200 merupakan unit terbesar yang berfokus pada tugas pengumpulan informasi. Selain itu, anggota Aman merupakan tentara yang memiliki wewenang pada aspek pengembangan dan penggunaan alat untuk mengumpulkan informasi, serta melakukan analisis terhadap informasi yang diperoleh dari sumber yang relevan.
Selain 3 unit tersebut, Korps Intelijen Militer Aman juga memiliki unit khusus atau spesial yang disebut dengan Sayeret Matkal. Unit spesial tersebut juga dianggap sebagai salah satu unit tarung terbaik di dunia yang dimiliki oleh Israel.
Meskipun memiliki fokus terhadap aktivitas intelijen yang berkaitan dengan keamanan. Namun demikian, terdapat beberapa aktivitas lain yang menjadi tanggung jawab dari korps intelijen militer, masih dilansir dari laman yang sama, berikut peran spesifik Aman atau Korps Intelijen Militer.
Mendengarkan
Prajurit IDF yang tergabung dalam Korps Intelijen Militer Aman memiliki tugas untuk melakukan kombinasi terhadap informasi dari bahasa asing. Selain itu, prajurit IDF yang juga memiliki tanggung jawab mendengarkan juga diharuskan memiliki kemampuan untuk melakukan sintesis data.
Penerjemahan Informasi
Selain memiliki tanggung jawab dan kemampuan untuk mendengarkan, tentara IDF yang merupakan bagian dari Korps Intelijen Militer juga diharuskan memiliki kapasitas untuk menerjemahkan informasi yang diperoleh. Namun demikian, tidak hanya melakukan terjemahan dari satu bahasa ke bahasa lainnya, penerjemah dari Korps Intelijen Militer juga harus memiliki kemampuan untuk menguasai alat yang digunakan untuk melakukan seleksi terhadap informasi yang diperoleh.
Deskripsi Gambar Udara
Prajurit IDF yang tergabung di Korps Intelijen Militer juga diharuskan memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan berbagai informasi yang diperoleh, termasuk gambar. Namun demikian, keahlian tersebut melibatkan kemampuan untuk menginterpretasikan informasi yang diperoleh udara dan diterjemahkan dalam bentuk peta.
Pilihan Editor: Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina di Tepi Barat