Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wakil Imam Masjid di India Tewas Dibakar, Muslim Gurugram Dicekam Ketakutan

Reporter

image-gnews
Masjid Gyanvapi di Varanasi, India. REUTERS
Masjid Gyanvapi di Varanasi, India. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim India yang biasanya memadati Masjid Anjuman Jama di Gurugram tiba-tiba tak tampak lagi. Sekitar 10 petugas polisi berdiri di depan bangunan beton, yang dulu menampung hingga 450 jemaah. Masjid itu sekarang menjadi gundukan puing dan abu.

Masjid tersebut adalah salah satu dari sedikit tempat ibadah Muslim di Gurugram, pinggiran ibu kota India yang didominasi Hindu, New Delhi. Masjid itu diserang pekan lalu pada malam tanggal 31 Juli. Penyerangan diduga oleh massa sayap kanan Hindu.

Para penyerang membakar masjid dan membunuh Mohammad Saad, seorang naib atau wakil imam berusia 22 tahun yang berada di dalam. Serangan itu terjadi beberapa jam setelah kekerasan komunal yang mematikan meletus di distrik tetangga Nuh di negara bagian Haryana.

Mohammad Faheem Kazmi, seorang desainer interior yang secara rutin salat di masjid yang dibakar, mengaku sangat ketakutan. “Serangan ini adalah balas dendam untuk Nuh,” kata pria berusia 32 tahun yang telah tinggal di daerah tersebut sejak 2011.

Sedikitnya empat orang tewas, termasuk dua polisi, ketika prosesi keagamaan Hindu di Nuh yang diselenggarakan oleh Vishwa Hindu Parishad (VHP) dan Bajrang Dal, dua organisasi sayap kanan Hindu yang bersekutu dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, berubah menjadi ganas.

Menurut laporan media dan warga Nuh, bentrokan terjadi setelah beberapa pria Muslim menghentikan prosesi keagamaan dan melempari batu saat pawai. Pihak berwenang di Haryana telah mengerahkan pasukan tambahan, memberlakukan jam malam dan menangguhkan internet setelah kerusuhan. Tetapi langkah-langkah itu tidak menghentikan gerombolan Hindu menyerang toko-toko milik Muslim, restoran pinggir jalan, properti dan tempat ibadah di Gurugram serta di kota-kota terdekat seperti Sohna, kata penduduk.

Komisaris Polisi Gurugram Kala Ramachandran mengatakan bahwa beberapa kios dirusak dalam pembakaran tersebut. “Prima facie (Pada kesan pertama) orang-orang yang kami tangkap tidak terkait dengan kelompok tertentu. Namun, penyelidikan masih dilakukan,” katanya.

Kantor perusahaan seperti Google dan Deloitte terletak hanya beberapa kilometer dari lokasi kekerasan di Gurugram. Kota ini diberi julukan "kota milenium" karena menarik perusahaan multinasional dan menampung pusat perbelanjaan kelas atas.

Kerusuhan di Haryana terjadi sebulan sebelum para pemimpin global dijadwalkan tiba di New Delhi untuk KTT Kelompok 20 (G20). Perdana Menteri Narendra Modi belum mengomentari kekerasan yang terjadi sehari setelah seorang petugas keamanan kereta api membunuh salah satu rekannya dan tiga penumpang Muslim. Kasus ini dianggap sebagai kejahatan rasial.

Dalam beberapa pekan terakhir, Modi juga dikritik karena tetap diam atas kekerasan etnis selama berminggu-minggu yang meletus di negara bagian Manipur di timur laut. Kekerasan itu menewaskan lebih dari 130 orang dan memaksa ribuan orang tinggal di kamp-kamp bantuan.

Kepala Menteri negara bagian Haryana Manohar Lal Khattar pada hari Rabu mengatakan total 116 orang telah ditangkap sehubungan dengan kekerasan di sana. “Para konspirator terus diidentifikasi,” katanya kepada wartawan.

Tapi Shadab Anwar, kakak dari imam yang terbunuh, Mohammad Saad, mengatakan dia kurang percaya pada pihak berwenang. Ia menuduh pihak berwenang bersikap partisan dalam kekerasan baru-baru ini yang menargetkan umat Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anwar mengatakan dia telah berbicara dengan saudaranya setengah jam sebelum pembunuhannya. “Dia menelepon saya pada pukul 23:30 mengatakan polisi ada di masjid dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Sekitar pukul 02.30, Anwar mengatakan dia mengetahui pembunuhan itu. “Ini terjadi di hadapan polisi,” katanya sambil menunggu di luar kamar mayat untuk mengambil jenazah.

Polisi telah menangkap empat pria Hindu dari desa terdekat Tigra atas serangan terhadap masjid tersebut. “Para penyerang berusaha memenggal kepalanya,” kata Anwar. “Ada beberapa tanda. Dia tertembak, dan ada juga bekas pisau di dadanya.”

Komisaris Polisi Gurugram Ramachandran mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh "massa bersenjata". “Keamanan telah diperkuat di sekitar masjid,” katanya. “Kami telah bertemu dengan anggota kedua komunitas dan meminta pengendalian diri dan kerja sama.”

Dalam beberapa tahun terakhir, anggota organisasi sayap kanan Hindu telah memprotes umat Islam yang melakukan shalat Jumat di ruang publik di Gurugram. Pihak berwenang telah membatalkan izin untuk sebagian besar tempat ibadah, dengan masjid Anjuman Jama menjadi salah satu dari sedikit tempat ibadah yang tersisa di kota.

Sekitar sebulan sebelum terbunuh, Saad memposting di media sosial. "Ya Allah, tolong jadikan Hindustan (India) tempat di mana umat Hindu dan Muslim makan dari piring yang sama."

Gurugram, sebelumnya dikenal sebagai Gurgaon, adalah kota berpenduduk lebih dari 1,5 juta orang yang berbatasan dengan New Delhi. Sebuah pusat kota baru dengan gedung-gedung tinggi yang mewah, hotel-hotel mewah, mal-mal dan kondominium-kondominium berpagar. Kota ini ini adalah rumah bagi perusahaan-perusahaan multinasional, perusahaan-perusahaan besar India dan start-up, dengan 250 perusahaan Fortune 500 berkantor di sini.

Di antara perusahaan multinasional yang berkantor di sini adalah Google, American Express, Dell, Samsung, Ernst & Young, dan Deloitte. Pabrik utama Suzuki di India juga terletak di dekat Gurugram. Karena kekerasan tersebut, banyak perusahaan mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah pada hari Selasa. Sekolah dan perguruan tinggi juga ditutup sebelum melanjutkan kelas pada hari Rabu.

AL JAZEERA | REUTERS 

Pilihan Editor: Serial Ataturk Tidak Tayang di Turki, Partai Penguasa Geram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

3 hari lalu

Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia yang didirikannya di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

6 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

9 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

9 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

10 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

11 hari lalu

Ivan Gunawan. Foto: Instagram/@ivan_gunawan
Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.