TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan besar Israel telah berhenti beriklan di saluran berita konservatif sebagai tanda terbaru polarisasi di negara itu atas rencana perombakan peradilan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pembuat makanan Strauss Group dan importir mobil Delek Motors mengatakan mereka telah menghentikan iklan di Channel 14 pro-Netanyahu setelah seorang panelis, Minggu, menganjurkan pembebasan pembunuh Perdana Menteri Yitzhak Rabin pada 1995. Rabin telah menerima proses perdamaian Israel-Palestina.
Channel 14 - sering dibandingkan dengan Fox News Channel di Amerika Serikat – mengatakan panelis tersebut, seorang pengacara, tidak akan diminta tampil kembali.
Namun, Strauss dalam sebuah surat kepada Channel 14 yang dilihat oleh Reuters mengatakan telah menarik iklan yang direncanakan di saluran tersebut karena alasan etis dan setelah "berbagai pernyataan ofensif, berulang kali".
Mereka mengatakan hanya akan melanjutkan iklan setelah "yakin bahwa saluran tersebut memenuhi persyaratan piagam etika".
Delek Motors, yang mengimpor mobil Ford, Mazda, BMW dan Mini, mengatakan dalam surat terpisah kepada Channel 14 bahwa masyarakat Israel tahun ini telah tercabik-cabik oleh kontroversi seputar rencana peradilan dan penting untuk memadamkan api.
"Sayangnya, Channel 14 tidak hanya tidak melakukannya tetapi hanya memperdalam keretakan dan memperlebar perpecahan," kata Delek Motors, menunjuk pada seruan pembebasan pembunuh Rabin yang "ditanggapi dengan tepuk tangan dan digaungkan keesokan harinya oleh seorang pembawa acara senior di saluran tersebut".
"Kami tidak harus bekerja sama dan membiayai perilaku keterlaluan ini," tulis Yogev Weiss, manajer pemasaran Delek Motors. "Saya memerintahkan penghentian iklan merek grup (kami) di Channel 14."
Channel 14 mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyesalkan bahwa pemilik perusahaan publik seperti Strauss memutuskan untuk mendidik publik alih-alih melayaninya.
“Upaya Strauss untuk menyeret lebih banyak pengiklan setelah mereka mengaburkan peran mereka dalam memimpin pertarungan untuk menutup Channel 14 tidak akan berhasil," tambahnya.
Perombakan yudisial yang dilakukan oleh Netanyahu dan pemerintahannya telah memicu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, membuka perpecahan yang dalam di masyarakat, menghancurkan ekonomi dan menarik perhatian dari sekutu Barat.
Koalisi Netanyahu mengatakan mereka diperlukan untuk mengekang Mahkamah Agung yang dikatakan terlalu intervensi politik.
REUTERS
Pilihan Editor: Tentara Rakyat China Berumur 96 Tahun, Siap Menyaingi AS dan Rusia?