TEMPO.CO, Jakarta - Topan Doksuri, yang mulai melemah ketika memasuki Beijing, membawa hujan lebat hingga memaksa 31.000 orang mengungsi. Menurut televisi pemerintah CCTV, badai itu menyebabkan curah hujan tertinggi sepanjang tahun ini di Ibukota China tersebut.
Hujan deras terus turun di ibu kota serta Hebei, Tianjin, dan Shanxi timur saat Doksuri menghilang di China utara, kata Badan Meteorologi China.
Doksuri adalah salah satu badai terkuat yang melanda China dalam beberapa tahun dan menyebabkan banjir meluas selama akhir pekan di provinsi selatan Fujian, membuat ratusan ribu orang mengungsi.
Curah hujan rata-rata di Beijing semalam mencapai 140,7 mm (5,5 inci), dengan curah hujan maksimum yang tercatat di daerah Fangshan mencapai 500,4 mm (19,7 inci), menurut observatorium kota. Hujan di wilayah selatan dan barat diperkirakan lebih deras pada Senin dini hari.
Tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan, kata media pemerintah.
Pekerjaan dihentikan di lebih dari 4.000 lokasi konstruksi, hampir 20.000 bangunan diperiksa kerusakannya, dan tempat-tempat wisata di kota ditutup, lapor media.
Sementara Doksuri terus berkurang, peramal cuaca memperingatkan bahwa topan Khanun sedang mendekat dan akan menyerang pantai padat penduduk China minggu ini.
Pihak berwenang mengatakan Khanun dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada jagung dan tanaman lain yang telah terkena Doksuri.
REUTERS
Pilihan Editor Italia Menyesal Ikut Inisiatif Belt and Road China, Menhan: Keputusan Mengerikan