TEMPO.CO, Jakarta -Kepala pengawal presiden Niger, Jenderal Abdourahamane Tiani, muncul di televisi pemerintah pada Jumat, 28 Juli 2023, sebagai presiden dewan transisi. Ia merebut kekuasaan dalam kudeta.
Tiani menghasut kudeta pada Rabu, 26 Juli 2023, dan menahan Presiden Mohamed Bazoum di istana kepresidenan. Sekelompok tentara yang kemudian muncul di televisi negara mengatakan mereka telah melucuti kekuasaan Bazoum.
Kolonel Amadou Abdramane, yang mengumumkan kudeta tersebut, mengatakan militer bertindak sebagai tanggapan atas memburuknya keamanan dan pemerintahan yang buruk.
Tiani menegaskan kembali bahwa tentara merebut kekuasaan karena keamanan yang memburuk. Dia juga mengkritik non-kooperasi dengan pemerintah militer di Burkina Faso dan Mali dalam perang melawan pemberontakan di wilayah tersebut.
Ketidakamanan tetap menjadi masalah sejak Bazoum terpilih pada 2021 ketika para jihadis yang berakar di Mali pada 2012 memperoleh kekuatan. Kecamuk di negara itu membunuh ribuan orang dan menggusur lebih dari 6 juta orang di seluruh Sahel.
Niger adalah sekutu utama negara-negara Barat dalam upaya melawan pemberontakan Islamis di Afrika Barat. Sejumlah pasukan asing ditempatkan di sana, termasuk Prancis dan Amerika. Niger juga merupakan sekutu utama Uni Eropa dalam perang melawan migrasi tidak teratur dari Afrika sub-Sahara.
Abdramane mengatakan perbatasan Niger ditutup, jam malam nasional diumumkan, dan semua institusi republik ditangguhkan. Para prajurit memperingatkan terhadap intervensi asing, menambahkan bahwa mereka akan menghormati kesejahteraan Bazoum.
Prancis memindahkan pasukan ke Niger dari Mali tahun lalu setelah hubungannya dengan otoritas sementara di sana memburuk. Paris juga menarik pasukan khusus dari Burkina Faso di tengah ketegangan serupa.
Pemilihan Bazoum adalah transisi kekuasaan demokratis pertama di negara yang telah menyaksikan empat kudeta militer sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
Amerika Serikat mengatakan telah menghabiskan sekitar US$500 juta sejak 2012 untuk membantu Niger meningkatkan keamanannya. Jerman mengumumkan pada April bahwa mereka akan mengambil bagian dalam misi militer Eropa selama tiga tahun yang bertujuan untuk meningkatkan militer negara tersebut.
Pilihan Editor: Kudeta Niger Dikecam, Presiden Bazoum Masih Ditahan
REUTERS