TEMPO.CO, Jakarta -Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak ingin banyak berkomentar soal pergantian di pos menteri luar negeri Cina, jelang lawatannya ke negara itu. Ia menekankan bahwa itu urusan dalam negeri Negeri Tirai Bambu.
“Karena yang menggantikannya adalah menteri luar negeri yang lalu, Wang Yi. Hubungan kita sudah lama dan sudah baik dengan beliau,” kata Jokowi saat ditanya pada Kamis, 27 Juli 2023, dalam jumpa pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang dicopot dari jabatannya setelah tujuh bulan menjabat pada Selasa, 25 Juli 2023. Keputusan ini mengakhiri kebingungan selama berminggu-minggu setelah Qin, yang pernah dianggap dekat dengan Presiden Xi Jinping itu, menghilang dari pandangan publik.
Qin, 57 tahun, menjadi salah satu menteri luar negeri termuda negara itu ketika ditunjuk pada Desember 2022. Sebelum menjabat sebagai menteri luar negeri ia mengisi posisi duta besar Cina untuk AS.
Wang, yang dipromosikan ke politbiro Partai Komunis Tiongkok – salah satu badan kepemimpinan tertinggi Cina, menggantikan Qin selama ketidakhadirannya, termasuk dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Jakarta bulan ini.
Jokowi dan rombongan terbatas memulai perjalanan ke Chengdu, Cina pada hari ini, yang menurutnya dilakukan atas undangan Presiden Xi. Keduanya akan membahas investasi, proyek strategis Cina-Indonesia, dan isu regional hingga global, termasuk Laut Cina Selatan.
Selain bertemu dengan pemimpin Cina, Jokowi juga akan rapat dengan pebisnis negeri Panda “yang telah dan akan melakukan investasi di Indonesia khususnya (di bidang) hilirisasi Industri, petrokimia, energi terbarukan, dan kesehatan.”
Indonesia sudah menjalin Kemitraan Strategis Komprehensif dengan Cina selama 10 tahun. Cina adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Pada 2022, total perdagangan bilateral mencapai rekor baru senilai US$133,65 miliar atau sekitar Rp2 kuadriliun.
Sementara untuk investasi, tahun lalu, Cina menjadi investor ke-2 terbesar Indonesia. Di kuartal terakhir tahun lalu, Cina bahkan menjadi investor pertama Indonesia.
Setelah menjadi menteri luar negeri, komentar Qin tentang isu-isu panas seperti hubungan Taiwan dan Cina dengan Rusia tidak menyimpang secara signifikan dari pendahulunya.
Dalam komentar pertamanya sebagai menteri luar negeri, Qin mengatakan dalam memecahkan tantangan umum bagi seluruh umat manusia, diplomasi Cina akan menawarkan "kebijaksanaan Cina, inisiatif Cina, dan kekuatan Cina".
Dalam sebuah esai yang diterbitkan di majalah dua bulanan the National Interest Amerika Serikat akhir tahun lalu, Qin memberikan gambaran tentang kebijakan luar negeri Cina dan menegaskan kembali bahwa hubungan Cina-AS bukanlah "zero-sum game" dengan satu pihak menang dengan mengorbankan pihak lain.
Pilihan Editor: Menlu China Qin Gang Mendadak Dicopot, Hanya Menjabat 7 Bulan
DANIEL A, FAJRI