TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menghujani wilayah Kyiv, Khmelnytskiy dan Kirovohrad dengan serangan rudal pada Rabu malam, 26 Juli 2023. Namun Panglima Angkatan Udara Ukraina mengatakan serangan itu telah berhasil dipukul mundur.
Komandan Angkatan Udara Mykola Oleshchuk dalam pernyataan di Telegram, mengatakan unit anti-pesawat telah menjatuhkan 36 rudal Rusia, termasuk tiga rudal jelajah Kalibr dan 33 rudal jelajah Kh-101/Kh-555.
Namun ia belum mengetahui apakah rudal Kindzhal, yang juga digunakan dalam serangan itu, bisa dilumpuhkan.
"Hari itu ternyata sulit, tetapi berkat kerja harmonis dari semua yang mempertahankan langit, kami menangkis serangan ini. Terima kasih semuanya," tulis Oleshchuk.
Tidak ada laporan kerusakan dari peluncuran rudal atau aktivitas anti-pesawat.
Pihak berwenang di wilayah Khmelnytskiy barat mengkonfirmasi suara ledakan tersebut.
"Kami telah melihat target berkecepatan tinggi, mungkin juga rudal balistik, musuh menggunakan jenis senjata yang berbeda," kata juru bicara angkatan udara Yuriy Ihnat dalam komentar yang disiarkan televisi.
Dia mengatakan beberapa rudal diluncurkan ke arah kota Starokostiantyniv, lokasi lapangan terbang militer Ukraina.
Pertahanan udara Ukraina menggagalkan serangan sebelumnya pada Rabu sore, menembak jatuh dua rudal jelajah Kalibr di atas pusat kota Vinnytsia yang tampaknya ditembakkan oleh kapal selam di Laut Hitam, kata angkatan udara.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina telah merebut kembali separuh wilayah yang awalnya diduduki Rusia, serangan balasan Ukraina masih dalam masa-masa awalnya dan akan dilanjutkan selama "beberapa bulan".
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Korupsi di Ukraina hingga Putin ke Cina