TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka mengatakan dia terpaksa membatalkan kunjungan resmi ke China setelah mengalami cedera kepala ringan yang mengharuskannya untuk tinggal di rumah.
Kunjungan itu diumumkan sebelumnya pada Selasa, 25 Juli 2023, oleh kedutaan besar China di Fiji, yang mengatakan Rabuka akan menghadiri pembukaan World University Games di Chengdu, bersama Presiden China Xi Jinping.
Rabuka, terpilih pada Desember 2022, mengatakan dia terpaksa membatalkan kunjungan setelah tersandung tangga ketika berja;lan sambil melihat telepon, sehingga cedera di kepalanya.
"Saya baru saja kembali dari rumah sakit di mana kepala saya dibalut karena kecelakaan kecil yang saya alami pagi ini," kata Rabuka dalam pesan video yang diunggah ke Facebook, sambil menunjuk cipratan darah kecil di kemejanya.
"Saya harus memberi tahu China bahwa saya tidak akan dapat melakukan perjalanan yang akan dilakukan besok malam," katanya, dan menambahkan dia berharap dapat menerima undangan ke negara itu di masa mendatang.
Kunjungan Rabuka direncanakan saat China meningkatkan dorongannya untuk keamanan dan hubungan perdagangan dengan Kepulauan Pasifik untuk bersaing dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Rabuka sebelumnya mengatakan dia sedang meninjau perjanjian kerja sama polisi dengan China, yang ditandatangani satu dekade lalu oleh pemerintah sebelumnya.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare menandatangani kesepakatan kepolisian dengan China selama kunjungan ke negara itu awal bulan ini, membangun pakta keamanan yang dicapai tahun lalu.
Menteri Pasifik Australia Pat Conroy mengatakan pada hari Selasa, Sogavare telah meyakinkannya selama kunjungan ke negara itu bahwa Australia tetap menjadi "mitra keamanan utama" Pulau Solomon.
"Setiap pemimpin Pasifik sepakat bahwa keamanan harus didorong oleh Pasifik, bahwa jika ada negara di Pasifik yang memiliki celah dalam keamanannya, mereka harus meminta anggota keluarga Pasifik lainnya untuk mengisinya terlebih dahulu," kata Conroy kepada wartawan.
REUTERS
Pilihan Editor Merek X Banyak Dipatenkan, Nama Baru Twitter Elon Musk Bakal Panen Gugatan?