Rudal-rudal Diluncurkan dari Krimea
Angkatan udara Ukraina mengatakan pada aplikasi perpesanan Telegramnya pada Minggu pagi bahwa Rusia meluncurkan rudal Onyx presisi tinggi dan rudal jelajah Kalibr dari laut ke pantai di Odesa.
Administrasi militer kota mengatakan bahwa sistem pertahanan udara menghancurkan "bagian penting" dari rudal, yang menurut mereka termasuk rudal balistik Iskander.
Rusia sebelumnya menggambarkan serangannya terhadap Odesa sebagai balas dendam atas serangan Ukraina pekan lalu di jembatan buatan Rusia ke Krimea, semenanjung Ukraina yang dianeksasi Moskow pada 2014. Rusia menuduh Ukraina menggunakan koridor laut untuk melancarkan "serangan teroris".
Katedral yang terkena serangan pada Minggu adalah Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) yang terhubung dengan Moskow, Gereja terbesar kedua di Ukraina. Sebagian besar penganut Ortodoks Ukraina termasuk dalam cabang kepercayaan terpisah yang dibentuk empat tahun lalu dengan menyatukan cabang-cabang independen dari otoritas Rusia.
Ukraina menuduh UOC mempertahankan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia yang pro-invasi, yang dulunya adalah gereja induknya tetapi dengan UOC mengatakan hubungan mereka putus pada Mei tahun lalu, setelah invasi Rusia.
Ukraina mengatakan bahwa banyak drone dan rudal yang digunakan untuk menyerang Odesa telah diluncurkan dari Krimea, yang berada di luar jangkauan hampir semua sistem senjata Ukraina.
Larut malam, saat serangan terbaru dimulai, kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, menulis sebuah postingan Telegram yang meminta lebih banyak sistem anti-roket dan rudal ATACMS jarak jauh yang sejauh ini belum disediakan Amerika Serikat meskipun ada permintaan dari Kyiv.
REUTERS
Pilihan Editor: 10 Besar Jajanan Manis Terbaik di Dunia versi Taste Atlas, Ada Serabi dan Pisang Goreng