TEMPO.CO, KUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia membuka penyelidikan atas hilangnya Thuzar Maung seorang aktivis demokrasi Myanmar bersama keluarganya pada Juli 2023. Maung merupakan pemegang kartu pengungsi PBB.
Human Rights Watch pada Senin, 17 Juli 2023, mengatakan Maung, suami dan tiga anaknya dikhawatirkan diculik dalam operasi yang direncanakan pada 4 Juli 2023. Lembaga HAM itu mengutip saksi dan rekaman CCTV di rumah aktivis di negara bagian Selangor, Malaysia.
"Pemerintah Malaysia harus segera bertindak untuk menemukan keluarga tersebut dan memastikan keselamatan mereka," kata Direktur HRW Asia Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan pada Senin, 17 Juli 2023.
Kepolisian Selangor Hussein Omar Khan kepada Reuters pada Selasa, 18 Juli 2023, mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan kasus orang hilang setelah menerima laporan hilangnya keluarga tersebut. Dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut. Tetapi Kepolisian mengatakan penyelidikan tersebut mencakup setiap unsur kejahatan, termasuk penculikan.
Malaysia telah menjadi pengkritik keras kekerasan di Myanmar setelah militer menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis pada Februari 2021. Tetapi Malaysia juga dikritik oleh kelompok HAM karena mendeportasi ribuan warga negara Myanmar, termasuk pembelot militer.
Human Rights Watch menyebut Maung melarikan diri dari Myanmar ke Malaysia pada 2015 untuk menghindari kekerasan yang meningkat terhadap Muslim. Ia berpotensi menjadi sasaran karena dukungannya terhadap gerakan pro-demokrasi Myanmar. Human Rights Watch itu tidak mengidentifikasi siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Maung mengepalai Komunitas Pengungsi Muslim Myanmar dan memiliki lebih dari 93 ribu pengikut (followers) di Facebook-nya. Dia sering mengunggah kritik atas dugaan pelanggaran oleh junta Myanmar. Kantor Kedutaan Besar Myanmar di Kuala Lumpur belum mau memberikan tanggapan soal kabar hilangnya Maung dan keluarganya.
Menurut Human Rights Watch, rekaman CCTV memperlihatkan sebuah mobil memasuki komunitas berpagar tempat keluarga Maung tinggal pada 4 Juli 2023. Pengemudi mobil itu mengatakan kepada satpam di komplek itu kalau mereka adalah polisi, tetapi pihak berwenang kemudian mengidentifikasi plat nomor mobil itu palsu.
Sekitar dua jam kemudian, seorang teman yang sedang berbicara dengan Maung di telepon mendengar suara Maung memberi tahu suaminya kalau ada laki-laki tak dikenal masuk ke rumah mereka. Mobil yang sama dan dua mobil milik keluarga Maung terlihat meninggalkan kompleks tak lama kemudian. Telepon Maung dan anggota keluarganya kemudian mati.
REUTERS
Pilihan Editor : Perusuh yang Ditahan Kepolisian Swiss Bertambah Jadi 7 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.