Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Summit Shah, CEO di India yang Bangga Gantikan 90 Persen Karyawan dengan Chatbot AI

image-gnews
Summit Shah. Twitter
Summit Shah. Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu yang lalu, pendiri dan CEO Dukaan, perusahaan teknologi India, Summit Shah mendapat kecaman setelah mencuit betapa bangganya dia telah mengganti 90 poersen karyawannya dengan chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI).

Keputusan tersebut ditanggapi dengan kemarahan dan kritik keras dari netizen karena dinilai berdampak buruk terhadap mata pencaharian karyawan. Beberapa netizen juga menyuarakan keprihatinan mereka tentang implikasi yang lebih luas dari chatbot AI yang menggantikan pekerjaan manusia. Mereka khawatir tentang masa depan dimana interaksi hanya akan terjadi dengan mesin.

Ketika ditanya mengenai kompensasi yang diberikan kepada staf yang di-PHK, jawaban Suumit Shah justru menuai kritik lebih lanjut. Dirinya menyatakan menolak kekhawatiran, dan menunjukkan bahwa orang-orang di Twitter lebih tertarik pada “profitabilitas” daripada “simpati”. Balasan ini sontak menambah kecaman dari pengguna yang merasa bahwa Suumit Shah kurang berempati terhadap mereka yang di PHK.

Sebagai akibat dari kejadian ini, tentu banyak orang menjadi penasaran siapa sebenarnya sosok Summit Shah. Berikut kami informasikan profil lengkap CEO Dukaan beserta perjalanan karirnya, Summit Shah.

Profil Summit Shah

Summit Shah lahir pada 25 Desember 1990 dan berasal dari keluarga kelas menengah di Mumbai, India. Dahulu setiap selepas sekolah, Suumit Shah biasa bekerja di toko pamannya yang terletak di Satara, Maharashtra. Dia mendapatkan gelar teknik pada salah satu perguruan tinggi di kota Sangli, Maharashtra, India. Selepas berkuliah, Suumit Shah melanjutkan pendidikannya dengan mengambil kursus desain dan pengembangan web dari salah satu teman sekamarnya semasa berkuliah.

Setelah mempelajari desain dan pengembangan web pada kursusnya, Suumit Shah bekerja dengan berbagai perusahaan besar seperti Mcdonald’ dan Cred. Suumit Shah kemudian memulai bisnisnya sendiri bernama Risemetric bersama temannya dan CTO Subhash Choudhary, seorang putus sekolah yang ternyata merupakan teknisi hardcore pada tahun 2014.

Perjalanan Suumit dan Subhash

Keduanya bertemu melalui Facebook pada tahun 2014 dan bertemu selama kursus komputer yang mereka jalani bersama. Keduanya sama-sama tertarik dengan pemasaran digital, dan mengubah persahabatan mereka menjadi kemitraan dengan agen pemasaran bernama Risemetric. Setelah berhasil menjalankan agensi, mereka berdua kemudian meluncurkan aplikasi Dukaan pada 15 Mei 2020. Dukaan yang dirintis oleh keduanya merupakan inovasi baru dan tumbuh menjadi startup sukses dalam waktu yang singkat.

 Perjalanan Suumit dan Aplikasi Dukaan

Covid-19 yang menyerang seluruh dunia beberapa tahun belakangan mengakibatkan banyak terjadi pembatasan pada setiap aktivitas manusia. Pedagang dan pengecer kecil terpaksa menutup bisnis mereka karena dampak parah dari Covid 19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Tradeflock, Summit mendapatkan ide awal untuk mengembangkan aplikasi Dukaan dari sebuah pesan yang ia dapatkan dari seorang joki radio yang menyatakan “Sekarang kami mulai menerima pesanan di WhatsApp”. Ide ini muncul di benak Suumit Shah, dan dalam waktu 48 jam dia bersama temannya membangun “Dukaan”- sebuah aplikasi android.

Aplikasi Dukaan sendiri, memungkinkan pedagang, pengecer, maupun orang lain yang tidak memiliki keterampilan pemrograman untuk mendirikan toko e-commerce mereka sendiri. Aplikasi ini memungkinkan mereka mengatur bisnis mereka dalam waktu 30 detik saja. Motif peluncuran aplikasi ini adalah untuk membantu para pebisnis offline menjadi online dan tetap bertahan dalam terpaan virus Covid-19.

Saluran offline to online ini memungkinkan pengecer kecil dan menengah untuk melanjutkan bisnis mereka bahkan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Aplikasi ini memberdayakan hampir 2 juta usaha kecil dan menengah di seluruh India untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka melalui internet.

Summit Shah Sekarang

Pendiri dan CEO Dukaan, Summit Shah telah meraih kesuksesan pada 2020 dalam masa-masa sulit pemberlakuan lockdown di seluruh negeri. Aplikasi Dukaan yang ia dirikan, telah memberdayakan jutaan usaha kecil di India untuk bertahan melalui platform online dan mengantarkan gagasan “Digital India” dalam arti sebenarnya.

Saat ini dilansir dari Crunchbase, Summit Shah telah membuat tiga investasi yakni pada Khelgully Gaming Pvt Ltd pada 20 Januari 2022, Zaapi pada 4 Maret 2022, dan yang terbaru Peerlist pada 23 Januari 2023. Selain bekerja sebagai pendiri dan CEO Duukan, Summit Shah pun menjabat sebagai pendiri dan CEO AdSigma, platform Digital Display Advertising.

Itulah profil dan perjalanan Summit Shah, seorang pendiri dan CEO dari perusahaan teknologi Dukaan, yang baru-baru ini ramai diperbincangkan warga Twitter.

Pilihan Editor: Peneliti Artificial Intelligence akan Gusur dan Munculkan Profesi Tertentu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

9 jam lalu

Taj Mahal, India. Unsplash.com/Jovyn Chamb
6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

11 jam lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bendesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

22 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Secretary-General Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 Agustus 2023. Pertemuan itu salah satunya membahas soal rencana Indonesia menjadi anggota OECD. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.


Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.


LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan antre saat melintas di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Semarang-Batang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 13 April 2024. Pemerintah bersama Korlantas Polri menerapkan skema lalu lintas satu arah (one way) dari Tol Trans Jawa KM 414 GT Kalikangkung Semarang-Batang sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Sabtu (13/4) dimulai pukul 15.00 WIB dan untuk tanggal 14-16 April 2024 selama 24 jam guna memperlancar arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bandesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.