TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Rahasia atau Secret Service Amerika Serikat (AS), Kamis, 13 Juli 2023, mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan penyelidikannya terhadap kokain yang ditemukan di Gedung Putih. Mereka mengatakan tidak dapat mengidentifikasi tersangka.
Kokain itu ditemukan di dalam wadah yang digunakan untuk menyimpan sementara perangkat elektronik dan pribadi sebelum memasuki Sayap Barat," kata Secret Service, membenarkan laporan Reuters sebelumnya.
Secret Service AS tak peroleh sidik jari dan sampel DNA
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Secret Service mengatakan tidak dapat memperoleh sidik jari dari paket yang berisi kokain dan tidak dapat memperoleh sampel DNA yang cukup untuk dibandingkan dengan sekelompok orang yang telah diidentifikasi yang kemungkinan membawanya ke Gedung Putih. Pernyataan itu juga mengatakan tidak ada rekaman video pengawasan yang ditemukan yang memicu petunjuk investigasi.
"Tanpa bukti fisik, penyelidikan tidak akan dapat memilih orang yang dicurigai dari ratusan orang yang melewati ruang depan tempat kokain ditemukan," kata Secret Service. "Saat ini, penyelidikan Secret Service ditutup karena kurangnya bukti fisik,"
Pejabat sudah duga pengungkapan akan sangat sulit
Sebelumnya, seorang pejabat anonim mengklaim bahwa pelaku atau sumber obat terlarang itu akan sangat sulit diungkap karena lokasi penemuannya, Sayap Barat, adalah wilayah yang banyak terjadi lalu-lalang seperti dilansir politico.com.
Sejumlah kecil kokain tepatnya ditemukan di area tertutup untuk menyimpan barang elektronik di pintu masuk ruang bawah tanah West Exec menuju Sayap Barat. Banyak orang memiliki akses resmi ke situ, termasuk staf atau pengunjung tur yang datang.
Kalaupun ada kamera pengintai, pelaku kokain tidak akan terdeteksi kecuali ia dengan sengaja melambaikan tangannya. “Orang-orang melewati lokasi itu sepanjang waktu,” ungkap si pejabat lebih lanjut.