Siaran perdana itu diawali dengan alunan ayat-ayat suci Al Quran. Berikutnya, terdengar penyanyi Afghanistan, Farhad Darya, melantunkan suaranya yang terbuang dari tanah kelahirannya selama beberapa tahun terakhir.
Hebatnya, siaran plus lagu perdana itu juga dilakukan oleh seorang penyiar wanita, sebuah kenyataan baru setelah tahun 1996, sejak Taliban melarang wanita bekerja. "Anda dapat merayakan kemenangan ini," ujar sang penyiar wanita, memperdengarkan suaranya ke seluruh pelosok Kabul.
"Kita harus berterima kasih kepada Tuhan yang memberikan kita kesempatan bagi Afghanistan menuju kesatuannya," kata dia lagi. Dia mengharapkan agar setiap orang tidak lagi takut ditangkap atau dilarang, setelah kaum oposisi merebut Kabul. (deddy sinaga/afp)