TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus, Minggu, 9 Juli 2023, mengumumkan bahwa dia akan mengangkat 21 gerejawan ke peringkat tinggi kardinal, sekali lagi memberi pengaruhnya pada kelompok yang suatu hari akan memilih penggantinya setelah kematian atau pengunduran dirinya.
Upacara untuk melantik mereka, yang dikenal sebagai konsistori, akan diadakan pada 30 September, kata Fransiskus yang berusia 86 tahun saat doa siangnya kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus.
Ini akan menjadi konsistori kesembilan yang dilakukan oleh paus sejak pemilihannya 10 tahun lalu sebagai paus pertama dari Amerika Latin.
Para kardinal baru berasal dari negara-negara termasuk Amerika Serikat, Italia, Argentina, Swiss, Afrika Selatan, Spanyol, Kolombia, Sudan Selatan, Hong Kong, Polandia, Malaysia, Tanzania, dan Portugal.
Delapan belas dari 21 orang berusia di bawah 80 tahun dan pada akhirnya akan dapat memasuki konklaf rahasia untuk memilih paus berikutnya. Mereka dikenal sebagai pemilih kardinal.
Setelah konsistori September, akan ada 137 kardinal pemilih, sekitar 73 persen di antaranya dipilih oleh Fransiskus. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa paus berikutnya akan membagikan visinya tentang Gereja yang lebih progresif dan inklusif.
Fransiskus juga meningkatkan kemungkinan bahwa paus berikutnya akan datang dari Asia atau Afrika, setelah secara konsisten menunjuk para kardinal pemilih dari benua-benua itu dan kurang mementingkan negara-negara di Eropa dibandingkan pendahulunya.
Apakah paus akan mengangkat lebih banyak lagi kardinal tergantung pada berapa lama dia hidup.
Francis menghabiskan sembilan hari di rumah sakit setelah operasi hernia perut bulan lalu. Pemulihannya berjalan dengan baik dan dia akan mengunjungi Portugal dari 2 hingga 4 Agustus dan Mongolia dari 31 Agustus hingga 4 September.
Tiga kardinal baru lainnya, yang berusia 80 tahun atau lebih dan terlalu tua untuk memberikan suara dalam konklaf, dipanggil untuk diberikan ucapan terima kasih atas pelayanan panjang mereka kepada Gereja.
Semua kardinal, tanpa memandang usia mereka, diizinkan untuk mengambil bagian dalam pertemuan pra-konklaf, yang dikenal sebagai Kongregasi Umum, memberi mereka suara tentang tipe orang yang menurut mereka harus dipilih oleh para kardinal muda.