TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Tajikistan yang dituduh membunuh dua pejabat keamanan dalam baku tembak pekan lalu di bandara utama Moldova, dilaporkan tewas karena beberapa luka tembak pada Senin.
Seperti dilansir Reuters pada Selasa 4 Juli 2023, laporan ini diumumkan ketika pihak berwenang di negara bekas Soviet itu memerintahkan penyelidikan untuk meningkatkan keamanan bandara.
Sebuah pernyataan resmi, mengutip polisi, mengumumkan kematian Rustam Asurov, 43 tahun, warga Tajikistan. Ia menyita senjata dari seorang petugas keamanan setelah ditolak masuk ke Moldova.
Asurov dituduh membunuh dua petugas dan menyandera sebentar sebelum dikalahkan oleh tim keamanan. Dia menderita 10 luka tembak dan tidak pernah sadar kembali.
Asurov telah tiba di Chisinau dari Istanbul dan dibawa ke area bandara untuk melakukan penerbangan kembali - dengan lima orang lainnya ditolak masuk - saat penembakan terjadi.
Jaksa awalnya mengklasifikasikan insiden itu sebagai aksi teroris, tetapi penyelidik yang bekerja dengan pejabat di Tajikistan, bekas negara Soviet di Asia Tengah, mengatakan Asurov dicari sehubungan dengan penculikan seorang petugas bank bulan lalu.
Mereka juga menetapkan bahwa tersangka telah dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena terlibat dalam perampokan bersenjata di outlet valuta asing pada 2012, dan merampok hampir US$100.000 dalam tas peralatan olahraga. Dia dibebaskan pada 2019 sebagai bagian dari amnesti presiden.
Kantor kejaksaan mengumumkan penyelidikan atas “kegagalan atau pelaksanaan tugas yang tidak tepat oleh orang-orang yang terlibat dalam memastikan keamanan bandara.”
Seorang penjaga perbatasan telah ditugaskan untuk mengawal kelompok beranggotakan enam orang itu melalui bandara, katanya dalam sebuah video yang diposting di media sosial. Padahal setelah dua jam konsultasi dengan keenam orang tersebut, aparat sudah mengetahui jenis individu yang mereka hadapi.
Politikus Moldova Renato Usatii mengatakan jelas pihak berwenang tidak siap menghadapi insiden semacam itu.
Presiden Maia Sandu menyatakan hari ini sebagai hari berkabung dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang setelah insiden Jumat lalu. Medali anumerta diberikan kepada kedua korban.
Operasi normal telah dilanjutkan di bandara, yang sekarang sering digunakan oleh penumpang dari negara tetangga Ukraina setelah invasi Rusia ke negara mereka.
Pilihan Editor: Pria Tajikistan Tembak Mati 2 Petugas Keamanan Bandara Gara-gara Dilarang Masuk Moldova
REUTERS