TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut lawatan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di tepi pelabuhan Admiralty House, Sydney, pada Selasa pagi, 4 Juli 2023. Isu keamanan dan ekonomi hijau disebut akan menjadi pokok pembicaraan kedua pemimpin.
“Hari yang baik, untuk saya,” kata Jokowi terkekeh saat berjalan dengan Albanese di tengah hujan, melihat jembatan pelabuhan Sydney. “Ini juga tidak terlalu buruk untuk para petani,” timpal perdana menteri, seperti terekam dalam video yang diunggah ke Twitter.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong, kepada radio ABC seperti dikutip Reuters, mengatakan, ekonomi akan menjadi topik utama pembicaraan Albanese dan Jokowi. Australia juga akan mengumumkan pelonggaran visa untuk warga negara Indonesia yang ingin berkunjung.
Pemerintah Indonesia ingin membangun industri produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Industri EV menggunakan logam secara ekstensif.
Jokowi dalam pertemuan dengan para CEO perusahaan Australia di sela-sela kunjungan kerja di Sydney, Australia, Selasa, 4 Juli 2023, menawarkan pengembangan industri kendaraan listrik.
Baca Juga:
Melalui keterangan tertulis, Jokowi menyebut Indonesia sudah targetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun depan. Produksi satu juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik sudah ditargetkan pada 2035.
Presiden, kepada para pemangku kepentingan di Australia, juga memaparkan potensi besar 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya. "(Saat ini) tengah dibangun 30 ribu hektare green industrial park," tuturnya. Jokowi juga menawarkan investasi di Ibu Kota Nusantara.
Jokowi memahami pentingnya melakukan transisi ke ekonomi hijau, menurut Wong. Para pemimpin akan membahas bagaimana Australia dan Indonesia dapat "berkolaborasi" dalam rantai pasokan dan mencapai emisi nol bersih, tambahnya.
Ihwal AUKUS, Wong mengatakan Australia akan transparan karena membahas rencana untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir dalam dekade berikutnya, melalui kemitraan pertahanan dengan AS dan Inggris.
Indonesia sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang konsekuensi dari pakta keamanan trilateral AUKUS – Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Salah satu kerja sama itu memungkinkan Australia membuat kapal selam nuklir untuk memperkuat angkatan lautnya.
Indonesia "ingin memastikan bahan nuklir tidak dibiarkan berkembang biak... Kami berdua menginginkan kawasan yang damai dan stabil," kata Wong.
Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-13 Australia. Investasi Australia di Indonesia mencapai A$4,3 miliar atau sekitar Rp42 triliun pada 2021. Data pemerintah Australia menunjukkan, batu bara sebagai ekspor teratas.
Perdagangan Indonesia dan Australia makin meningkat, menurut keterangan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat mengunjungi Canberra pada awal 2023. Tanpa merinci, dia menyebut investasi Australia di Indonesia naik 270 persen pada 2022.
Setelah berkeliling Admiralty House, Jokowi dan Albanese melakukan perjalanan dengan perahu ke Kebun Binatang Taronga, bagian dari program konservasi regional untuk Harimau Sumatera, untuk pembicaraan pemimpin tahunan.
Usai dari Australia, Jokowi akan melakukan perjalanan ke Papua Nugini pada Rabu.
Pilihan Editor: Undang Australia Investasi di RI, Jokowi Sodorkan Sektor Prioritas Hilirisasi Industri, IKN, hingga..
DANIEL A. FAJRI | REUTERS | ANTARA