TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber dari Pemerintah Israel dan diplomat dari negara-negara Barat menyebut Arab Saudi sejauh ini menolak menanda-tangani sebuah dokumen yang akan memberikan akses bebas pada semua anggota UNESCO untuk menghadiri pertemuan Komite Warisan Dunia pada September 2023. Penolakan Arab Saudi itu disebut menunjuk pada izin yang bakal diterbitkan pada otoritas Negeri Bintang Daud yang hendak masuk Negeri Ka’bah.
Situs UNESCO menjelaskan dalam beberapa pekan terakhir diplomat dari negara-negara Barat dan pejabat senior UNESCO telah menggelar pembicaraan dengan pejabat di Arab Saudi perihal persetujuan Riyadh menjadi tuan rumah Komite Warisan Dunia.
Arab Saudi belum menyebut secara spesifik nama Israel yang menjadi keberatannya dalam menanda-tangani kesepakatan itu. Sumber-sumber di Israel dan UNESCO mengatakan sudah cukup jelas kalau Israel adalah titik utama yang menjadi keberatan Arab Saudi.
Sebuah laporan menyebut Arab Saudi ingin mengambil pendekatan yang hati-hati pada setiap langkah publik yang bisa dipandangan sebagai upaya normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel. Arab Saudi menyerahkan keputusan apakah mengizinkan perwakilan Israel menginjakkan kaki di Arab Saudi atau tidak - pada Kerajaan Arab Saudi. Jika keputusannya mengizinkan, maka ini untuk pertama kalinya pejabat dari Negeri Bintang Daud secara sah dan terbuka masuk ke Negeri Ka’bah.
Akan tetapi jika Arab Saudi menolak memberikan izin, maka acara rapat Komite Warisan Dunia akan dipindah ke negara lain. Sebelumnya pada Maret 2023, Arab Saudi secara efektif memblokir partisipasi seorang delegasi dari Israel yang ingin menghadiri sebuah konferensi bidang pariwisata PBB dengan cara menunda penerbitan visanya dan mendiskusikan sejumlah pengaturan keamanan.
Pada Mei 2023, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pernah nyeletuk pihaknya sangat yakin normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel hanya soal waktu. Surat kabar Jerusalem Post mewartakan Perdana Menteri Isreal Benjamin Netanyahu berkeras kalau normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel adalah sebuah prioritas.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Cina Ajukan Keluhan kepada Prancis setelah Wisatawannya Terluka dalam Kerusuhan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.