TEMPO.CO, Jakarta – Pejabat militer Ukraina menyatakan Rusia telah melancarkan serangan pesawat tak berawak semalaman ke Kyiv setelah istirahat 12 hari. Kyiv berhasil menghancurkan semua target pada pendekatan mereka, dengan sistem pertahanan udara.
"Serangan musuh lainnya di Kyiv," kata Serhiy Popko, seorang kolonel jenderal yang mengepalai administrasi militer Kyiv, di saluran Telegram, Minggu, 2 Juli 2023. "Saat ini, tidak ada informasi tentang kemungkinan korban atau kerusakan."
Saksi Reuters mendengar ledakan yang menyerupai suara sistem pertahanan udara mengenai sasaran. Sejauh ini belum ada informasi tersedia tentang skala serangan itu.
Kyiv, wilayahnya, dan sejumlah daerah Ukraina tengah dan timur berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar satu jam setelah pukul 2 pagi waktu setempat.
Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Barat menyebutnya agresi yang tak dapat dibenarkan. Sementara Moskow mengklaim perlu melindungi wilayahnya dari ekspansi dan hegemoni Barat.
Pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan serangan balasan yang dilancarkan Ukraina berjalan lamban. Kyiv mengklaim telah merebut kembali sekelompok desa dalam operasi yang membebaskan 130 kilometer persegi di selatan, tetapi ini adalah persentase kecil dari total wilayah yang dipegang oleh Rusia.
Pada Jumat, Zelensky mengatakan pasukannya maju ke segala arah operasi aktif. Hanna Maliar, wakil menteri pertahanan, mengatakan militer menilai kemajuan sebagai "berjalan sesuai rencana," dan bahwa serangan balasan harus dievaluasi.
Rusia tak menganggap ada kemajuan dari serangan balasan Ukraina. Moskow menyebut Pasukan Ukraina menderita banyak korban.
REUTERS
Pilihan Editor: Situasi Prancis Lebih Tenang setelah Pemakaman Remaja Korban Penembakan