TEMPO.CO, Jakarta -Wakil komandan operasi militer Rusia di Ukraina Jenderal Sergey Surovikin disebut mengetahui rencana kepala tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pemberontakan terhadap pejabat pertahanan Moskow.
New York Times, pada Selasa, 27 Juni 2023, mengutip pejabat Amerika Serikat yang memberi pengarahan tentang intelijen AS mengenai masalah tersebut.
Dikutip Reuters, surat kabar itu melaporkan bahwa para pejabat tersebut "mencoba untuk mengetahui apakah Jenderal Sergey Surovikin, mantan komandan tertinggi Rusia di Ukraina, membantu merencanakan tindakan Prigozhin akhir pekan lalu."
Pejabat Amerika juga mengatakan ada tanda-tanda bahwa jenderal Rusia lainnya mungkin juga mendukung Prigozhin. Pentagon, Kremlin dan kementerian pertahanan Rusia juga tidak belum memberikan tanggapan ihwal laporan ini.
Surovikin, yang dijuluki "Armagedon Umum" oleh media Rusia, telah ditugaskan untuk memimpin operasi Ukraina pada Oktober.
Namun pada Januari, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menunjuk Kepala Staf Umum Valery Gerasimov untuk mengawasi kampanye tersebut, dengan Surovikin tetap sebagai wakilnya.
Sebelum melancarkan pemberontakan, Prigozhin telah mengamuk terhadap Shoigu dan Gerasimov. Ia menyalahkan mereka atas kegagalan kampanye dan kurangnya dukungan tentara untuk pejuang Wagner.
Surovikin mendesak kelompok Wagner untuk melepaskan oposisi mereka terhadap kepemimpinan militer dan kembali ke pangkalan mereka tepat sebelum Prigozhin memimpin para pejuangnya dalam apa yang disebut "pawai untuk keadilan".
Setelah berangkat dari kota Rostov-on-Don di Rusia selatan selama akhir pekan, Prigozhin membatalkan pawai dalam jarak 200 kilometer dari Moskow.
Prigozhin terbang ke pengasingan di Belarus pada Selasa di bawah kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat oleh para pejuang Wagner selama akhir pekan. Presiden Vladimir Putin memuji angkatan bersenjatanya karena mencegah perang saudara.
Pilihan Editor: Kepindahan Grup Wagner ke Belarusia Bikin Khawatir Negara NATO di Eropa Timur
REUTERS