Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Colosseum, Amfiteater Raksasa yang dapat Menampung 50.000 Orang

Reporter

image-gnews
Para turis mengunjungi area
Para turis mengunjungi area "hypogeum" di Colosseum di Roma, Italia, pada 24 Agustus 2021. (Xinhua/Jin Mamengni)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaColosseum atau Koloseum Roma, mulanya bernama Flavian Amphitheatre karena dibangun oleh para kaisar dari dinasti Flavian. Pembangunannya selesai pada tahun 82 M. dan masih memegang Guinness World Record untuk amfiteater terbesar di dunia.

Saban tahun 7 juta wisatawan dunia mengalir ke salah satu dari tujuh keajaiban dunia itu. Menurut Travel and Leisure, Colosseum adalah destinasi kedua paling populer di ibu kota Italia, setelah Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, amfiteater kuno mengalami renovasi sekitar tiga tahun, dan selesai pada 2016. Dana pembangunannya berasal dari hibah pemerintah Italia. Bangunan kuno itu sekarang tampak segar, karena debu-debu yang melekat selama hampir 2.000 tahun lenyap dari permukaannya.

Lalu, bagaimana sejarah Colosseum?

Sejarah Colosseum

Dilansir Britannica, Colosseum adalah amfiteater raksasa yang dibangun di Roma pada masa pemerintahan kaisar-kaisar Flavian. Pembangunan Colosseum dimulai antara tahun 70 dan 72 Masehi selama pemerintahan Vespasianus.

Tempatnya terletak di sebelah timur Bukit Palatino, di tanah yang dulunya merupakan Istana Emas milik Nero. Danau buatan yang menjadi pusat kompleks istana itu dikeringkan, dan Colosseum didirikan di sana, keputusan ini sekaligus bersifat simbolis maupun praktis. Vespasianus, yang perjalanan menuju tahta dimulai dari latar belakang yang relatif sederhana, memilih untuk menggantikan danau pribadi kaisar tirani tersebut dengan amfiteater publik yang dapat menampung puluhan ribu orang Romawi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

31 hari lalu

Dua harimau sedang mengangkat diri kesalah satu pundak pawang saat tampil di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, 2 Mei 2015. Pada liburan panjang dimanfaatkan warga untuk mengunjungi Taman Safari Indonesia. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Tradisi ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1905 karena menjadi salah satu penyebab punahnya harimau Jawa.


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

52 hari lalu

Para turis mengunjungi area
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Roma

Dari mengabaikan aturan berpakaian hingga melewatkan kuliner lokal, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat ke Roma


Ini Asal-usul Bangsa Romawi Ciptakan Tahun Kabisat

23 Februari 2024

Julius Caesar. nfb.ca
Ini Asal-usul Bangsa Romawi Ciptakan Tahun Kabisat

Julius Caesar menetapkan tahun kabisat sebagai reformasi untuk mengatasi masalah ketidaksinkronan kalender sebelumnya dengan kalender matahari.


2 Objek Wisata Kuno yang Dikunjungi SEVENTEEN di Roma

21 Januari 2024

Cuplikan Nana Tour with SEVENTEEN. (Tangkapan layar  Youtube.com/SEVENTEEN)
2 Objek Wisata Kuno yang Dikunjungi SEVENTEEN di Roma

Episode pertama Nana Tour with SEVENTEEN membawa ke-12 anggota SEVENTEEN mengunjungi dua objek wisata ikonik di Roma


Inilah Asal-usul Nama Bulan dalam Kalender Masehi

2 Januari 2024

Ilustrasi kalender kerja. shutterstock.com
Inilah Asal-usul Nama Bulan dalam Kalender Masehi

Kalender masehi memiliki 12 bulan dalam satu tahun dengan nama masing-masing. Bagaimana sejarah penamaan tersebut?


Ketahui 5 Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

1 Januari 2024

Ilustrasi kalender kerja. shutterstock.com
Ketahui 5 Perbedaan Kalender Masehi dan Kalender Hijriah

Inilah beberapa perbedaan mendasar antara kalender masehi dan kalender hijriah.


Kaleidoskop 2023, Inilah Perilaku Turis yang Bikin Geram di Berbagai Negara

26 Desember 2023

Sejumlah wisatawan menikmati keindahan Colosseum saat mengunjunginya di Roma, Italia, 2 Maret 2020. Industri wisata menjadi sepi setelah semakin meluasnya wabah virua corona. REUTERS/Remo Casilli
Kaleidoskop 2023, Inilah Perilaku Turis yang Bikin Geram di Berbagai Negara

Perilaku turis yang tidak sopan seperti bertelanjang di tempat suci, mabuk-mabukan, sampai aksi vandalisme diuraikan dalam kaleidoskop 2023.


Menara Eiffel jadi Atraksi Wisata yang Antreannya Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan

12 Desember 2023

Menara Eiffel dihiasi dengan cahaya warna biru-kuning yang merupakan warna bendera nasional Ukraina untuk menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, di Paris, Prancis, 23 Februari 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Menara Eiffel jadi Atraksi Wisata yang Antreannya Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan

Menara Eiffel banyak dikeluhkan karena wisatawan harus antre panjang dan lama untuk menaikinya.


10 Situs Warisan Dunia yang Paling Banyak Dikunjungi

9 Desember 2023

Foto yang diabadikan pada 31 Oktober 2022 ini menunjukkan Tembok Besar Cina seksi Jinshanling di tengah kumpulan awan di wilayah Luanping, Provinsi Hebei, Cina utara. (Xinhua/Zhou Wanping)
10 Situs Warisan Dunia yang Paling Banyak Dikunjungi

Situs warisan dunia ini tidak hanya menjadi bukti pencapaian manusia, tapi juga menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.


Desa di Italia Ini Masih Menggunakan Dialek Yunani yang Dikira Sudah Punah

28 November 2023

Apulia atau Puglia, Italia (Pixabay)
Desa di Italia Ini Masih Menggunakan Dialek Yunani yang Dikira Sudah Punah

Tersembunyi di Semanjung Italia, gabungan dari enam desa kuno ini masih mempertahankan adat istiadat dan dialek Yunani.