TEMPO.CO, Jakarta – Jerry Akbar Sabrida, mahasiswa Indonesia asal Pacitan, panik bukan main saat upaya kudeta yang dilancarkan oleh kepala Grup Wagner Yevgeny Prigozhin terhadap Pemerintah Rusia berlangsung pada akhir pekan di Rostov-on-Don – kota tempatnya menempuh pendidikan.
“Ada panic buying juga pastinya,” kata mahasiswa psikologi semester 6 di Southern Federal University itu kepada Tempo melalui pesan singkat, Senin, 26 Juni 2024.
Pada Sabtu, 24 Juni 2023, Prigozhin melakukan konvoi menuju Moskow untuk menentang kebijakan militer yang dipimpin Presiden Vladimir Putin. Grup Wagner sebelumnya mengklaim telah menguasai Kota Rostov.
Namun baru separuh perjalanan, Prigozhin memerintahkan pasukan membubarkan diri. Kudeta tak jadi dilakukan setelah adanya pembicaraan antara Putin dan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko. Bos Wagner menarik mundur pasukannya yang sedang konvoi ke Rusia dan setuju untuk hidup dalam pengasingan di Belarusia.
KBRI Moskow melalui surat yang diteribitkan pada Sabtu, 24 Juni 2023, meminta WNI agar tetap tenang, pantau dan ikuti arahan dari Gubernur/Pemerintah setempat dan sumber berita resmi untuk kewaspadaan keamanan diri. WNI juga diminta agar selalu membawa dokumen identitas (Paspor) dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari.
Seluruh WNI di Rusia untuk sementara waktu juga diminta tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif. Secara khusus untuk WNI di wilayah Rostov dan Voronezh agar mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah/asrama/tempat tinggal apabila tidak ada kendaraan mendesak.
Jerry Akbar Sabdrida, mahasiswa Indonesia di taman Rostov-on-Don, Rusia, 2 Februari 2022. (Dok.pribadi)
Jerry melalui pesan kepada Tempo pada Senin, menyebut, kondisi saat ini sudah aman. Namun dia ragu bagaimana kelanjutannya.
“Mungkin ini akan membutuhkan beberapa hari agar normal kembali,” kata Jerry.
Berakhirnya drama pemberontakan setengah hati oleh Grup Wagner, disambut oleh Kremlin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengnatakan bahwa Rusia akan membatalkan kasus pidana terhadap pendiri Wagner Private Military Company (PMC) Yevgeny Prigozhin. "Dia akan meninggalkan Rusia dan pergi ke Belarusia," ujar Peskov dilansir dari media Russia Today, Minggu, 25 Juni 2023.
Ukraina dan Barat melihat pemberontakan di Rusia sebagai keretakan yang terjadi di Moskow di tengah invasi terhadap negara tetangga yang berlangsung sejak Februari 2022.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Menteri India Cemooh Komentar Obama tentang Melindungi Muslim