TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Turki menahan sedikitnya 50 orang setelah komunitas LGBT Istanbul mengadakan pawai Pride tahunan mereka pada Minggu, 24 Juni 2023. Penyelenggara menyebut komunitas mereka telah menjadi sasaran rezim.
"Kami tidak menerima kebijakan kebencian dan penyangkalan ini," kata Pekan Kebanggaan LGBTI+ Istanbul dalam pernyataan mereka.
Sebelumnya pada Minggu sore, 25 Juni 2023, ratusan orang yang membawa bendera pelangi dan waria berkumpul di Taman Mistik di distrik Sisli. Mereka meneriakkan slogan-slogan. Panitia membacakan pernyataan untuk menandai pekan Pride. Bendera pelangi besar digantung di tempat parkir mobil bertingkat di dekatnya.
Sekelompok orang yang membawa bendera pelangi berbaris di jalan-jalan distrik Sisli sebelum panitia meminta mereka untuk bubar. Polisi anti huru hara telah mencegah akses ke Istiklal Avenue, tempat tradisional pawai Pride, serta Lapangan Taksim pusat. Jalan-jalan di dekatnya diblokir dan transportasi umum di daerah itu dihentikan.
Kantor Amnesti Internasional Turki mengatakan setidaknya satu orang menderita luka di kepala saat ditahan oleh polisi.
Pekan Kebanggaan LGBTI+ Istanbul meyebut, di kota pesisir Izmir, polisi juga menahan sedikitnya 44 orang pada Minggu setelah pihak berwenang melarang pawai Pride. Izmir merupakan kota terbesar ketiga di negara itu.
Homoseksualitas bukanlah kejahatan di Turki. Tetapi nuansa permusuhan terhadapnya tersebar luas dan tindakan keras polisi terhadap parade Pride menjadi lebih keras selama bertahun-tahun.
Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Tayyip Erdogan dan Partai AK yang berakar Islam telah memperkuat sikapnya terhadap kebebasan LGBTQ+. Berbicara setelah kemenangan pemilihannya dalam putaran kedua bulan lalu, Erdogan menuduh partai-partai oposisi "pro-LGBT". Gubernur Istanbul Davut Gul pernah menulis di Twitter kalau aktivitas apa pun yang mengancam struktur keluarga tradisional tidak akan diizinkan.
REUTERS
Pilihan Editor: Joe Biden Mau Perkuat Aturan untuk Jamin Hak LGBTQ
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.