TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja Suriah yang selamat dari kecelakaan kapal yang menewaskan sedikitnya 78 orang secara emosional dipersatukan kembali dengan kakak laki-lakinya pada Jumat, 16 Juni 2023, tetapi tidak ada berita untuk kerabat lain yang berkumpul di kota Kalamata, Yunani selatan yang mencari orang-orang yang mereka cintai.
Keterangan-keterangan saksi-saksi memperkirakan antara 400 dan 750 orang telah memadati perahu nelayan sepanjang 20-30 meter yang terbalik dan tenggelam pada Rabu pagi sekitar 80 km dari kota pantai selatan Pylos.
Segera setelah kapal tenggelam, 104 orang yang selamat dan 78 orang yang tenggelam dibawa ke pantai oleh otoritas Yunani, tetapi sejak itu tidak ada yang ditemukan.
Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran berlanjut pada Jumat, tetapi harapan semakin menipis untuk menemukan lebih banyak korban selamat dari ratusan orang yang diyakini berada di atas kapal ketika tenggelam di beberapa perairan terdalam di Mediterania.
Mohammad, 18, korban selamat Jumat pagi dari Suriah, menangis tersedu-sedu ketika dia melihat kakak laki-lakinya Fadi, yang melakukan perjalanan dari Belanda mencarinya.
Mereka menangis dan berpelukan melalui barikade logam, yang didirikan oleh polisi Yunani di sekitar gudang di Kalamata tempat para penyintas tidur selama dua hari terakhir.
"Alhamdulillah untuk keselamatanmu,” kata Fadi berulang kali mencium kepala adiknya.
Sekitar 25 kerabat lainnya berkumpul di luar berharap mendapat kabar, menggenggam tangkapan layar orang yang mereka cintai di ponsel.