TEMPO.CO, Jakarta - Kira-kira 5,5 juta tahun lalu, sejumlah gomphothere—kerabat gajah yang sekarang sudah punah—mati di sekitar sungai di Florida Utara, Amerika Serikat (AS). Meskipun kematian mereka mungkin terjadi dalam kurun abad berbeda, semua individu yang mengalami nasib serupa itu terkubur di satu lokasi berdekatan.
Aliran sungai tersebut saat ini sudah tak ada lagi, tetapi sisa fosil memberikan gambaran luas tentang kehidupan purba di Florida bagi ahli paleontologi. Awal 2022, para peneliti beserta sukarelawan memulai penggalian gomphothere di Situs Montbrook dan mengharapkan hasil penemuan yang inovatif.
Menurut Jonathan Bloch, kurator paleontologi vertebrata dari Museum Sejarah Alam Florida, ini seakan menjadi penemuan sekali seumur hidup. Kerangka gomphothere-nya paling lengkap di antara periode waktu yang sama di Florida serta terbaik se-Amerika Utara.
Bloch dan timnya menemukan bagian dari fosil gomphothere pada awal musim semi 2022. Tulang yang terisolasi milik fosil gajah purba itu sebenarnya sudah pernah ditemukan di Montbrook pada masa lalu, jadi ini sempat dikira bukan sesuatu yang luar biasa. Namun, sukarelawan bernama Dean Warner menggali di dekat situs lampau tersebut dan menemukan ruas kaki dari seekor makhluk superbesar.
Warner, pensiunan guru kimia, awalnya menemukan satu demi satu tulang jari dan pergelangan kaki. Ketika ia terus menggali, bagian radius dan ulna (tulang pengumpil dan tulang hasta) dari gomphothere mulai terbuka. Ia kemudian menyadari bahwa sesuatu yang istimewa telah ditemukan.
Dalam beberapa hari, ditemukan satu kerangka lengkap gomphothere dewasa dan tujuh yang remaja. Tim peneliti perlu menggali spesimen secara utuh sebelum mereka dapat menentukan ukuran akuratnya. Akan tetapi, Bloch memperkirakan tinggi bahu spesimen dewasa sekitar 2,5 meter. Jika mencakup gading, keseluruhan fosil bisa memiliki panjang lebih dari 2,75 meter.
Sementara menurut Rachel Narducci—manajer koleksi paleontologi vertebrata di Museum Florida—fosil tersebut kemungkinan besar dengan sengaja diangkut secara berturut-turut ke lokasi yang sama. Gajah modern memang pergi bergerombol dan senantiasa melindungi anak mereka, tetapi temuan delapan gomphothere ini bukan situasi di mana mereka mati sekaligus. Kata Narducci, satu atau beberapa dari kawanan gajah purba itu sepertinya terjebak pada waktu yang berbeda.
Sejarah Temuan Fosil di Montbrook
Tim Bloch telah melakukan penggalian di Montbrook sejak 2015 ketika seorang pemilik properti, Eddie Hodge, menghubungi peneliti Museum Florida tentang tanda-tanda fosil yang ia temukan. Pasir halus dan tanah liat padat di lokasi tersebut menghasilkan lapisan fosil hingga kedalaman 2,75 meter di beberapa titik.
Lapisan fosil terletak 48 kilometer ke pedalaman dari Teluk Meksiko. Namun, daerah itu jauh lebih dekat ke laut ketika tulang gomphothere mengendap pada periode Miosen akhir di mana suhu dan permukaan laut lebih tinggi daripada saat ini.
Alhasil, sisa-sisa unta, badak, dan lama terkubur bersama ikan air tawar dan asin, penyu, aligator, serta udang-udangan. Karena gamping atau batu kapur yang runtuh oleh aliran sungai ketika Florida masih dangkal, fosil spesies laut purba kadang juga ditemukan.
Selama tujuh tahun terakhir, ahli paleontologi yang bekerja di Montbrook telah menemukan rusa tertua di Amerika Utara, tengkorak tertua dari kucing besar bertaring tajam (Smilodon), serta spesies baru bangau yang telah punah. Fosil-fosil andalan seperti anjing penghancur tulang (Borophagus) dan beruang berwajah pendek (Arctodus) juga muncul tersebar di hamparan situs nan luas.
Terlepas dari keragaman fosil di Montbrook, sebagian besar hewan itu terkubur setelah hanyut oleh air dan bangkainya jarang ditemukan utuh. Lantas, penemuan kerangka lengkap dari delapan ekor gomphothere sama sekali tak terduga.
Keunikan Gajah Purba Gomphothere
Hewan ini memiliki catatan fosil yang sangat panjang, sekitar 23 juta tahun lalu ketika mereka pertama kali berevolusi di Afrika pada periode Miosen awal. Setelah itu, gomphothere menyebar ke Eropa dan Asia hingga sampai ke Amerika Utara pada 16 juta tahun lalu. Ketika Tanah Genting Panama naik ke atas laut 2,7 juta tahun yang lalu, sang gajah purba sedang menunggu di garis pantai untuk menyeberang ke Amerika Selatan.
Sepanjang hidupnya, gomphothere mengembangkan beberapa fitur unik yang memungkinkan mereka beradaptasi di lingkungan baru. Misalnya, mereka memiliki berbagai ukuran tubuh dan bentuk gading yang sangat berbeda antarspesies. Selain sepasang gading atas yang umum pada belalai, beberapa gomphothere memiliki set kedua yang melekat pada rahang bawah—terbentuk oleh seleksi alam.
Ahli paleontologi sering kali menggunakan gading sebagai fitur diagnostik. Gomphothere dari Montbrook adalah satu-satunya untuk saat ini yang memiliki pita spiral enamel di sepanjang gading (tampak seperti tiang toko barber). Hal itu memungkinkan Bloch dan Narducci mempersempit identitas fosil di Situs Montbrook sebagai spesies dalam genus Rhynchotherium yang pernah tersebar luas di Amerika Utara dan Tengah.
Pilihan editor: 10 Negara Tertua di Dunia, Mulai Ada Sejak 6000 SM
SYAHDI MUHARRAM