TEMPO.CO, Jakarta - Kematian mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi akan mengirimkan gelombang kejutan melalui partainya yakni Partai Forza Italia, anggota koalisi sayap kanan yang berkuasa. Tetapi, sejumlah analis meyakini hal itu dapat memberikan kesempatan bagi Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni untuk memperkuat kepemimpinannya.
"Forza Italia mungkin mati bersama Berlusconi, sulit untuk menggantikannya, ini adalah monarki yang berakhir dengan raja," kata Giuliano Cazzola, mantan anggota parlemen yang terpilih di parlemen bersama Berlusconi, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 13 Juni 2023.
Forza Italia saat ini menjadi mitra junior di antara tiga partai utama dalam koalisi dan dipandang sebagai kekuatan yang lebih moderat dibandingkan dengan Partai Liga milik Matteo Salvini dan Brothers of Italy yang dipimpin Meloni.
Dukungan dari 62 anggota parlemen Forza Italia baik di majelis tinggi dan rendah parlemen sangat penting bagi Meloni untuk mempertahankan suara mayoritas yang solid. Namun ada keraguan kalau partai dapat menemukan pemimpin yang mampu menghindari perpecahan.
Berlusconi yang juga taipan media di Italia, mendirikan Forza Italia ketika dia masuk panggung politik pada 1994. Partai tersebut selalu mengandalkan kepemimpinannya yang karismatik dan melihat dukungannya berkurang dalam beberapa tahun terakhir karena masalah kesehatan yang membatasi komitmen politiknya.
Analis percaya anggota Forza Italia akan semakin tergoda untuk mengalihkan kesetiaan kepada partai lain tanpa Berlusconi mempertahankan mereka. Ini dapat memberi Perdana Menteri Meloni kelonggaran untuk mengambil anggota parlemen dan memperluas jajaran partainya.
"Saya berharap Brothers of Italy menarik bagi anggota Forza Italia," kata Lorenzo De Sio, profesor bidang politik di Universitas LUISS di Roma.
Hubungan antara Berlusconi yang merupakan mantan perdana menteri, dan Meloni berulang kali tegang sejak mereka memenangkan pemilihan umum bersama tahun lalu. Mereka tak akur karena perang Ukraina dan dia terlihat menggambarkannya sebagai orang yang sombong, sombong, dan ofensif.
Tapi cara Berlusconi membentuk blok kanan dalam beberapa dekade terakhir membuka jalan bagi Meloni untuk naik ke tampuk kekuasaan.
Ahli waris Gerakan Sosial Italia (MSI) pasca-fasis, yang diikuti Meloni di masa mudanya, bergabung dengan koalisi Berlusconi pada pertengahan 1990-an. Hal ini, membuatnya mengambil jabatan kabinet untuk pertama kalinya.
Kondisi ini memicu proses panjang yang berujung pada merger antara Forza Italia dan pewaris MSI Alleanza Nazionale dalam satu partai. Meloni akhirnya meninggalkannya pada 2012 untuk ikut mendirikan Brothers of Italy.
Investor optimis dengan prospek Meloni. Althea Spinozzi, ahli strategi pendapatan tetap di Saxo Bank, mengatakan risiko yang terkait dengan investasi di Italia dapat berkurang dengan Forza Italia yang dirampingkan. Namun, analis tidak mengesampingkan penerus politik Berlusconi pada akhirnya mungkin masih muncul dari keluarganya sehingga bisa memperumit upaya Meloni memperkuat kepemimpinannya.
Anak sulung Berlusconi, Marina, 56 tahun, yang telah mengetuai Fininvest milik Berlusconi sejak 2005, akan menjadi pelopor untuk mengambil alih kendali partai jika keluarga tersebut memutuskan untuk tetap aktif dalam politik.
Antonio Tajani Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Italia adalah tokoh paling senior Forza Italia dalam pemerintahan. Tetapi analis dan politikus ragu dia akan mampu mengambil alih sebagai pemimpin.
Marina secara luas dipandang sebagai sosok yang dapat diandalkan dan memiliki kredensial Uni Eropa yang kuat setelah berkarier panjang di Brussel, tetapi Pizzimenti yakin dia hanya dapat membantu transisi Forza Italia ke partai konservatif baru yang dipimpin Meloni.
Analis De Sio mengatakan Marina Berlusconi dapat mengambil tindakan untuk menjaga pengaruh keluarga dalam politik Italia. "Dia akan bersaing dengan Meloni. Masalah utamanya adalah keinginan keluarga untuk melindungi perusahaannya, yang terekspos tanpa Berlusconi," katanya.
Reuters
Pilihan Editor: Polda Metro Ambil Alih Kasus Dugaan Penipuan Jual Beli IPhone oleh Rihana dan Rihani
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.