TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh dua anggota pasukan AS terluka dalam sebuah kecelakaan helikopter di Suriah timur laut, Minggu, kata militer AS, Senin malam, 12 Juni 2023, tanpa mengungkapkan penyebab insiden atau detail keparahan cedera tersebut.
Komando Pusat militer AS mengatakan 10 anggota dinas dievakuasi ke fasilitas perawatan tingkat tinggi di luar wilayah tersebut.
Komando Pusat, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan tidak ada tembakan musuh yang dilaporkan tetapi menambahkan bahwa penyebab insiden itu sedang diselidiki.
Pejabat di Komando Pusat AS tidak segera menanggapi permintaan informasi lebih lanjut.
Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS, yang mengendalikan petak-petak wilayah timur laut Suriah, merujuk pertanyaan-pertanyaan kepada koalisi pimpinan AS di mana pasukan Amerika dikerahkan di zona tersebut.
Pemerintahan otonom pimpinan Kurdi yang mengatur daerah itu dan pemerintah pusat Suriah di Damaskus tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ada sekitar 900 personel tentara AS yang dikerahkan ke Suriah, sebagian besar di timur, sebagai bagian dari misi memerangi sisa-sisa ISIS. Pasukan Amerika di sana telah diserang berulang kali dalam beberapa tahun terakhir oleh milisi yang didukung Iran.
Pada Maret, 25 tentara AS terluka dalam penyerangan dan serangan balik di Suriah, yang juga menewaskan satu kontraktor AS dan melukai lainnya.
Pasukan AS pertama kali dikerahkan ke Suriah selama misi perang pemerintahan Obama melawan ISIS, bermitra dengan kelompok pimpinan Kurdi yang disebut Pasukan Demokratik Suriah.
Meskipun ISIS sekarang menjadi bayangan kelompok yang menguasai sepertiga Suriah dan Irak dalam kekhalifahan yang diumumkan pada tahun 2014, ratusan pejuang masih berkemah di daerah terpencil di mana baik koalisi pimpinan AS maupun tentara Suriah, dengan dukungan dari Milisi yang didukung Rusia dan Iran, melakukan kontrol penuh.
Ribuan pejuang ISIS lainnya berada di fasilitas penahanan yang dijaga oleh Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, sekutu utama Amerika di negara itu.
Pejabat AS mengatakan bahwa ISIS masih bisa berkembang menjadi ancaman besar.
Ancaman dari milisi yang didukung Iran terhadap pasukan AS adalah pengingat geopolitik Suriah yang kompleks, di mana Presiden Suriah Bashar al Assad mengandalkan dukungan dari Iran dan Rusia dan melihat pasukan Amerika sebagai penjajah.
REUTERS
Pilihan Editor: Jack Dorsey: India, Turki, dan Nigeria Mengancam untuk Menutup Twitter