3. Kata 'Perang' Mulai Gantikan 'Operasi Militer Khusus', Rusia Akan Mobilisasi Militer?
Rusia selama 15 bulan invasinya ke Ukraina, tidak pernah menyebut kata 'perang' dan menggantinya dengan 'operasi militer khusus'. Namun sekarang situasinya berubah, bahkan Presiden Vladimir Putin lebih sering menggunakan kata perang.
Ketika Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, dia menyebutnya "operasi militer khusus" - sebuah eufemisme yang sering digunakan oleh Kremlin, menteri Rusia, dan media pemerintah, bahkan mereka kemudian menciptakan akronim baru Rusia, "SVO".
Media Rusia dilarang menyebut konflik dengan Ukraina itu sebagai perang berdasarkan undang-undang yang bermunculan setelah invasi. Media Rusia diperintahkan untuk tidak menggunakan kata perang - dan telah mematuhinya atau ditutup.
Tetapi sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan Rusia sebagai serangan besar pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Putin pekan lalu menggunakan kata "perang" empat kali dalam kaitannya dengan Ukraina, menurut transkrip pernyataan Kremlin.
"Tidak peduli apa yang kami katakan, mereka akan selalu mencari kesalahan di Rusia, tetapi ini tidak benar: kami tidak melancarkan perang ini, saya ulangi, pada tahun 2014 - rezim Kyiv melancarkan perang di Donbas," kata Putin.
Pernyataan itu ditunjukkan oleh slot hari Minggu terpenting televisi negara bagian Rossiya. Koresponden Kremlin Pavel Zarubin mengatakan kepada pemirsa bahwa Putin mencurahkan banyak waktu untuk konflik di belakang layar.
Konflik di timur Ukraina dimulai pada 2014 setelah seorang presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan di Ukraina dan Rusia menganeksasi Krimea, dengan pasukan separatis yang didukung Rusia memerangi angkatan bersenjata Ukraina.
Pada Hari Kemenangan 9 Mei, ketika Rusia memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, Putin mengatakan kepada para veteran di Lapangan Merah: "Perang nyata telah dilancarkan lagi melawan Tanah Air kita."
Dalam beberapa bulan terakhir, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin semuanya menggunakan kata perang - atau "voina" dalam bahasa Rusia - di depan umum.
"Kami pada dasarnya hidup dalam kondisi perang," kata Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod Rusia yang diserang dalam beberapa pekan terakhir.
Secara pribadi, elit Rusia menyebutnya perang. Baca di sini selengkapnya.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan Editor: Polusi di New York Terburuk dalam 20 Tahun, Warga Diminta Pakai Masker N95