TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ukraina yang berada di balik penyerangan bendungan Nova Kakhovka. Ia mengatakan tindakan Ukraina tersebut adalah biadab.
Berita kedua top 3 dunia yaitu Cina dan Rusia menyelesaikan fase kedua patroli udara yang membuat Jepang dan Korea Selatan khawatir. Terakhir dari top 3 dunia adalah Putin mulai sering menggunakan kata perang terhadap Ukraina. Ia sebelumnya mengaku invasi ke Ukraina adalah operasi militer khusus. Berikut berita selengkapnya:
1. Tuduh Ukraina Ledakkan Bendungan Nova Kakhovka, Putin: Serangan Biadab
Presiden Vladimir Putin pada Rabu menyebut serangan terhadap bendungan Nova Kakhovka yang diduduki Rusia, yang dituduhkan Moskow pada Ukraina, sebagai "tindakan biadab.” Ini menjadi reaksi publik pertama Putin atas insiden tersebut.
Hal itu juga diungkapkan Putin dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. “Pelanggaran itu adalah tindakan biadab yang menyebabkan bencana lingkungan dan kemanusiaan berskala besar," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Bendungan Nova Kakhovka terletak di Sungai Dnipro, yang memasok reservoir yang menyediakan air pendingin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia, yang terbesar di Eropa, sekitar 150 kilometer di hulu.
Ledakan di bendungan itu menyebabkan semburan air mengalir ke Dnipro, mendorong ribuan warga sipil melarikan diri dari daerah banjir dan menimbulkan kekhawatiran akan bencana ekologis.
Keadaan darurat pun diberlakukan di sebagian wilayah Kherson, Ukraina, yang dikuasai Rusia menyusul hancurnya bendungan Nova Kakhovka hingga membanjiri banyak wilayah sekitarnya, menurut laporan kantor berita nasional Rusia TASS.
Kantor berita itu, dengan mengutip layanan darurat, mengatakan sekitar 2.700 rumah terendam banjir setelah bendungan tersebut hancur pada Selasa dan hampir 1.300 orang dievakuasi. Setidaknya tujuh orang hilang, kata pejabat dukungan Moskow.
Kerusakan bendungan Nova Kakhovka --yang dikuasai Moskow-- di Sungai Dnipro menyebabkan air membanjiri sebagian besar garis depan di wilayah Kherson. Ukraina dan Rusia saling tuduh atas kerusakan bendungan.
Sekitar 42 ribu orang terdampak banjir di Rusia dan wilayah yang dikuasai Ukraina di sepanjang Sungai Dnipro, kata pejabat Ukraina.
Kepala badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi peringatan akan "konsekuensi yang serius dan besar".