Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Tenaga Nuklir Terkini di Berbagai Negara, Indonesia Bagaimana?

Reporter

image-gnews
Kapal selam kelas Astute HMS Anson memiliki panjang 97 meter dan bobot 7.800 ton, kapal selam bertenaga nuklir ini adalah yang kelima dari tujuh di kelas Astute. Kapal selam kelas Astute adalah salah satu pencapaian teknik terbaik di dunia. Sebagai penjaga kemampuan desain dan pembangunan kapal selam Inggris. Foto : BAE Systems
Kapal selam kelas Astute HMS Anson memiliki panjang 97 meter dan bobot 7.800 ton, kapal selam bertenaga nuklir ini adalah yang kelima dari tujuh di kelas Astute. Kapal selam kelas Astute adalah salah satu pencapaian teknik terbaik di dunia. Sebagai penjaga kemampuan desain dan pembangunan kapal selam Inggris. Foto : BAE Systems
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPembangkit listrik tenaga nuklir komersial pertama mulai beroperasi pada 1950-an. Dewasa ini, energi nuklir menyediakan 10 persen listrik dunia dari sekitar 440 reaktor daya.

Nuklir sendiri adalah sumber tenaga paling rendah karbon kedua di dunia (hanya 26 persen dari total karbon pada tahun 2020). Lebih dari 50 negara telah memanfaatkan energi nuklir dari sekitar 220 reaktor riset. Selain penelitian, reaktor tersebut digunakan untuk produksi isotop medis dan industri serta keperluan pelatihan.

Pada 2021, sebanyak 13 negara menghasilkan setidaknya seperempat listrik mereka dari nuklir. Prancis mendapatkan sekitar 70 persen listriknya dari energi nuklir, sementara Ukraina, Slovakia, Belgia, dan Hongaria mendapatkan sekitar setengahnya dari nuklir. Jepang sebelumnya pernah mengandalkan tenaga nuklir untuk lebih dari seperempat pasokan listrik mereka, tetapi sempat menurun dan diperkirakan bakal kembali mendekati level itu.

Melalui jaringan transmisi regional, lebih banyak negara juga menggantungkan sebagian pada tenaga nuklir. Italia dan Denmark misalnya, dua negara ini mendapat hampir 10 persen listriknya dari tenaga nuklir impor.

Kebutuhan akan Kapasitas Pembangkit Baru

Jelas ada kebutuhan akan kapasitas pembangkit nuklir baru di seluruh dunia, baik untuk menggantikan unit bahan bakar fosil lama—terutama batu bara penghasil banyak karbon dioksida—dan memenuhi permintaan listrik yang meningkat di banyak negara. Pada 2020, 61 persen listrik masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Walau ada dukungan kuat dan pertumbuhan untuk sumber listrik terbarukan intermiten dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik tidak berubah secara signifikan dalam 15 tahun terakhir (66,5 persen pada 2005).

Badan Energi Internasional OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menerbitkan skenario tahunan terkait energi. Dalam World Energy Outlook 20221, terdapat Net Zero Emissions (NZE) by 2050 Scenario yang memetakan cara untuk mencapai stabilisasi 1,5 derajat celsius dalam peningkatan suhu rata-rata global di samping akses universal ke energi modern per 2030. Kemudian, NZE di WEO 2022 melihat peningkatan kapasitas nuklir menjadi 871 GWe (GWe = satuan energi gigawatt electrical) pada 2050 mendatang.

Kondisi Nuklir Dunia

Semua bagian dunia pada dasarnya terlibat dalam pengembangan tenaga nuklir. Kondisi nuklir di berbagai negara dapat diuraikan sebagai berikut.

Amerika

  • Kanada memiliki 19 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,6 GWe. Pada 2021, nuklir telah menghasilkan 14,3 persen listrik negara. Semua kecuali satu dari 19 reaktor nuklir negara itu berlokasi di Ontario. Sepuluh dari unit tersebut—enam di Bruce dan empat di Darlington—akan menjalani perbaikan. Program ini akan memperpanjang masa operasi hingga 30–35 tahun. Pekerjaan pemugaran serupa memungkinkan Ontario untuk menghapus batu bara secara bertahap sejak 2014, mencapai salah satu campuran listrik terbersih di dunia.
  • Meksiko memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5,3 persen listrik negara.
  • Amerika Serikat (AS) memiliki 93 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 95,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 19,6% listrik negara. Ada empat reaktor AP1000 yang sedang dibangun, tetapi dua di antaranya telah dibatalkan. Salah satu alasan jeda dalam bangunan baru di AS hingga saat ini adalah evolusi yang sangat sukses dalam strategi pemeliharaan. Selama 15 tahun terakhir, peningkatan kinerja operasional telah meningkatkan utilisasi pembangkit listrik tenaga nuklir AS dengan peningkatan output setara dengan 19 pembangkit 1000 MWe (megawatt electric) baru yang sedang dibangun. Tahun 2016 melihat reaktor tenaga nuklir baru pertama memasuki operasi di negara itu selama 20 tahun terakhir. Meski demikian, jumlah reaktor yang dapat dioperasikan telah berkurang hingga 104 buah pada 2012. Pensiun dini disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor termasuk gas alam yang murah, liberalisasi pasar, subsidi berlebihan dari sumber terbarukan, dan kampanye politik.
  • Argentina memiliki tiga reaktor dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, negara tersebut menghasilkan 7,2 persen listriknya dari nuklir.
  • Brasil memiliki dua reaktor, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 2,4 persen listrik negara.

Eropa Barat dan Tengah

  • Belgia memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 50,8 persen listrik negara.
  • Finlandia memiliki lima reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 4,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 32,8 persen listrik negara. Reaktor kelima Finlandia, EPR 1600 MWe (bersih), dihubungkan ke jaringan listrik pada Maret 2022.
  • Prancis memiliki 56 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 61,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 69 persen listrik negara. Kebijakan energi 2015 bertujuan untuk mengurangi ekspor nuklir menjadi 50 persen pada 2025, tetapi kemudian ditunda hingga 2035. Kementerian Energi Prancis mengatakan bahwa target tersebut tidak realistis dan akan meningkatkan emisi karbon dioksida negara tersebut, membahayakan keamanan pasokan, serta menaruh risiko pekerjaan. Satu reaktor saat ini sedang dibangun di Prancis, yakni EPR 1750 MWe di Flamanville.
  • Belanda memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,5 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,1 persen listrik negara.
  • Spanyol memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 7,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20,8 persen listrik negara.
  • Swedia memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 30,8 persen listrik negara. Swedia menutup beberapa reaktor yang lebih tua, tetapi banyak berinvestasi dalam operasi perpanjangan dan peningkatan masa pakai.
  • Swiss memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28,8 persen listrik negara.
  • Britania Raya memiliki sembilan reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,8 persen listrik negara. Makalah energi Pemerintah Inggris pada 2006 mendukung penggantian armada reaktor nuklir negara yang sudah tua dengan pembangunan nuklir baru. Konstruksi telah dimulai pada pabrik generasi baru yang pertama.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eropa Tengah dan Timur

  • Armenia memiliki satu reaktor tenaga nuklir dengan kapasitas bersih 0,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 25,3 persen listrik negara.
  • Belarus memiliki dua reaktor tenaga nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2,2 GWe. Hampir semua sisa listrik negara dihasilkan dari gas alam. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,1 persen listrik negara.
  • Bulgaria memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 34,6 persen listrik negara.
  • Republik Ceko memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 36,6 persen listrik negara.
  • Hongaria memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 46,8 persen listrik negara.
  • Rumania memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 18,5 persen listrik negara.
  • Rusia memiliki 37 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 27,7 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20 persen listrik negara. Keputusan pemerintah pada 2016 menetapkan pembangunan 11 reaktor tenaga nuklir baru pada 2030. Pada awal 2022, Rusia memiliki tiga reaktor yang sedang dibangun dengan kapasitas gabungan sebesar 2,6 GWe. Kekuatan industri nuklir Rusia tercermin dari dominasinya di pasar ekspor reaktor baru. Industri nuklir nasional negara tersebut saat ini terlibat dalam proyek reaktor baru di Belarusia, China, Hungaria, India, Iran, dan Turki, serta terlibat sebagai investor di Aljazair, Bangladesh, Bolivia, India, Yordania, Kazakhstan, Nigeria, Afrika Selatan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
  • Slovakia memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 52,3 persen listrik negara. Dua unit lainnya saat ini sedang dibangun.
  • Slovenia memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,7 GWe. Pada 2021, Slovenia menghasilkan 36,9 persen listriknya dari nuklir.
  • Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 55 persen listrik negara. Turki memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada April 2018 dengan perkiraan mulai beroperasi pada 2023.

Asia

  • Bangladesh memulai konstruksi pertama dari dua reaktor VVER-1200 Rusia yang direncanakan pada 2017. Konstruksi yang kedua dimulai pada 2018. Unit pertama direncanakan akan beroperasi pada 2023. Bangladesh saat ini masih memproduksi hampir semua listriknya dari bahan bakar fosil.
  • China memiliki 55 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 53,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5 persen listrik negara. China terus mendominasi pasar untuk pembangunan nuklir baru dengan 21 reaktor sedang dibangun per akhir Juli 2022. Pada 2018, China menjadi negara pertama yang menugaskan dua desain baru, yakni AP1000 dan EPR. Negara itu memasarkan Hualong One untuk ekspor, desain reaktor yang sebagian besar buatan dalam negeri. Dorongan kuat untuk mengembangkan tenaga nuklir baru di China berasal dari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • India memiliki 22 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,2 persen listrik negara. Pemerintah India berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklirnya sebagai bagian dari program pembangunan infrastruktur besar-besaran. Pemerintah pada 2010 menetapkan target yang ambisius untuk memiliki kapasitas nuklir online sebesar 14,6 GWe pada 2024. Per akhir Juli 2022, delapan reaktor sedang dibangun di India dengan kapasitas gabungan sebesar 6,7 GWe.
  • Jepang memiliki 33 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 31,7 GWe. Pada Maret 2022, 10 reaktor telah dihidupkan kembali dengan 15 lainnya dalam proses persetujuan, menyusul kecelakaan Fukushima pada 2011 silam. Di masa lalu, 30 persen listrik negara berasal dari nuklir. Namun pada 2021, angkanya menurun hingga 7,2 persen.
  • Korea Selatan memiliki 25 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 24,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28 persen listrik negara. Korea Selatan memiliki tiga reaktor baru yang sedang dibangun di dalam negeri dan sedang membangun pabrik empat unit di Uni Emirat Arab.
  • Pakistan memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 10,6 persen listrik negara. Pakistan memiliki satu unit China “Hualong One” yang sedang dibangun, mencapai tingkat kritis pertama pada Februari 2022.
  • Iran memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 1 persen listrik negara. Unit VVER-1000 kedua rancangan Rusia saat ini sedang dibangun.
  • Uni Emirat Arab memiliki tiga reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas 4 GWe. Unit keempat sedang dibangun di pabrik yang sama (Barakah). Pada 2021, nuklir menghasilkan 1,3 persen  listrik negara.

Afrika

  • Mesir memulai konstruksi pada Juli 2022 dari empat unit VVER pertama rancangan Rusia yang akan dibangun di situs El Dabaa, dekat Pantai Mediterania. Unit kedua telah mulai dibangun pada November 2022. Keempat reaktor diharapkan beroperasi pada 2030.
  • Afrika Selatan memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe, menjadikan mereka satu-satunya negara Afrika yang saat ini memproduksi listrik dari nuklir. Pada tahun 2021, nuklir menghasilkan 6 persen listrik negara. Afrika Selatan tetap berkomitmen pada rencana kapasitas lebih lanjut, tetapi terkendala oleh pembiayaan yang cukup signifikan.

Indonesia

Indonesia memiliki pengalaman dan infrastruktur yang lebih mendalam dalam teknologi nuklir dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Reaktor tenaga nuklir eksperimental 10 MWe direncanakan bakal dibangun di Serpong, Banten. Desain konseptual telah diselesaikan oleh Rusia. Sementara itu, rencana untuk unit yang lebih besar tertunda untuk pertimbangan lebih lanjut pada 2045 mendatang.

Pilihan editor: Rusia Minati Pengembangan PLTN RI, ESDM: Kebutuhan Nuklir Baru Dimulai 2040

SYAHDI MUHARRAM

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

5 hari lalu

IESR: Indonesia Perlu Belajar dari Denmark, Australia, dan AS dalam Transisi Energi

IESR menyatakan Denmark, Australia, dan Amerika Serikat, yang sudah memiliki pulau dengan 100 persen energi terbarukan.


Ma'ruf Amin Minta Pembangunan Pembangkit Panas Bumi tetap Utamakan Pelestarian Lingkungan

7 hari lalu

Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin saat membuka kegiatan Minangkabau Halal Festival di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP) pada Jumat 8 September 2023. Fachri Hamzah/tempo.
Ma'ruf Amin Minta Pembangunan Pembangkit Panas Bumi tetap Utamakan Pelestarian Lingkungan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta seluruh pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi tetap mengutamakan pelestarian lingkungan hidup.


Ma'ruf Amin Berharap Kapasitas Pembangkit Capai 22 GW pada 2060: Pemerintah Sediakan Insentif Eksplorasi

7 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, 11 Maret 2020. KIP Setwapres
Ma'ruf Amin Berharap Kapasitas Pembangkit Capai 22 GW pada 2060: Pemerintah Sediakan Insentif Eksplorasi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia mencapai 22 gigawatt pada 2060.


Apa Itu Pembangkit Listrik Hibrida? Ini Pengertian Lengkapnya

13 hari lalu

Kawasan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) PLTU Paiton di Jl. Raya Surabaya Situbondo KM. 141, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, 17 Maret 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Apa Itu Pembangkit Listrik Hibrida? Ini Pengertian Lengkapnya

Pengertian dan manfaat dari pembangkit listrik hibrida bagi kehidupan sehari-hari yang memudahkan semua orang.


Emisi Kendaraan Sumber Utama Polusi Udara, DLH DKI: 2 PLTU di Jakarta Gunakan Gas

33 hari lalu

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Emisi Kendaraan Sumber Utama Polusi Udara, DLH DKI: 2 PLTU di Jakarta Gunakan Gas

Hasil inventarisasi emisi polusi udara di Jakarta pada 2020, didominasi dari kendaraan.


Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

34 hari lalu

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?


PLTU Dituding Penyebab Polusi Udara, PLN Beberkan Teknologinya Rendah Emisi

34 hari lalu

Ilustrasi PLTU. Antaranews
PLTU Dituding Penyebab Polusi Udara, PLN Beberkan Teknologinya Rendah Emisi

Belakangan ini PLTU disebut-sebut sebagai penyebab polusi udara. Bagaimana penjelasan PLN soal hal ini?


KLHK Awasi Pembangkit Listrik Imbas Polusi Udara, Gimana Caranya?

40 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberi penjelasan pada Presiden Joko Widodo saat meninjau langsung Persemaian Mentawir yang terletak di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Senin, 23 Februari 2023. Presiden kembali menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengawali pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan merehabilitasi hutan yang ada. TEMPO/Subekti.
KLHK Awasi Pembangkit Listrik Imbas Polusi Udara, Gimana Caranya?

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengawasi pembangkit listrik di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Hal ini menyusul polusi udara yang menjadi perhatian publik belakangan ini.


OJK Targetkan Aturan Soal Bursa Karbon Terbit Pekan Depan

40 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Targetkan Aturan Soal Bursa Karbon Terbit Pekan Depan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal segera merilis Peraturan OJK atau POJK soal bursa karbon.


Proyek Pembangkit Panas Bumi di Bengkulu Rawan Longsor, Ini yang Dilakukan Pertamina Geothermal Energy

55 hari lalu

Aktivitas pekerja di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Bandung, 18 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Proyek Pembangkit Panas Bumi di Bengkulu Rawan Longsor, Ini yang Dilakukan Pertamina Geothermal Energy

Pertamina Geothermal Energy melakukan berbagai upaya di proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Hululain, Bengkulu, yang berpotensi terjadi longsor.