Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kim Jong Un Setujui Korea Utara Luncurkan Satelit Pengintaian Militer untuk Awasi AS

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menyaksikan peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik menuju Laut Jepang yang terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menyaksikan peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik menuju Laut Jepang yang terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya pada bulan depan untuk memantau kegiatan Amerika Serikat di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 30 Mei 2023, seperti disiarkan kantor berita Pemerintah Korea Utara KCNA, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa, Ri Pyong Chol, peluncuran satelit itu sebagain reaksi atas latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Pyongyang menilai kegiatan secara terbuka itu menunjukkan "ambisi sembrono untuk agresi", sehingga mengharuskan Pyongyang memiliki "sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time."

"Kami akan secara komprehensif mempertimbangkan ancaman saat ini dan masa depan, serta mempraktikkan kegiatan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat pencegahan perang yang menyeluruh dan praktis," kata Ri dalam pernyataannya.

Pasukan AS dan Korea Selatan melakukan berbagai latihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk apa yang mereka katakan sebagai latihan tembak-menembak gabungan terbesar minggu lalu. Latihan mereka sempat dikurangi di tengah pembatasan Covid-19, dan upaya penjajakan diplomatik dengan Korea Utara.

Korea Utara, yang memiliki perangkat senjata nuklir, sebelumnya menyatakan telah menyelesaikan pengembangan satelit mata-mata militer pertamanya. Pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.

Pernyataan itu tidak merinci tanggal peluncuran yang tepat, tetapi Korea Utara memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran antara 31 Mei dan 11 Juni. Tindakan ini memaksa Tokyo menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.

Jepang mengatakan akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Peluncuran satelit (Korea Utara) menggabungkan teknologi yang hampir identik dan kompatibel dengan yang digunakan untuk rudal balistik, dan terlepas dari peruntukan yang digunakan oleh Korea Utara, kami percaya bahwa yang direncanakan kali ini juga menggunakan teknologi rudal balistik," kata Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno pada Selasa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin menyatakan, setiap peluncuran Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk yang digunakan untuk menempatkan satelit di orbit, akan melanggar berbagai resolusi PBB.

Peluncuran itu akan menjadi yang terbaru dari Korea Utara dalam serangkaian peluncuran rudal dan uji senjata, termasuk salah satu rudal balistik antarbenua baru berbahan bakar padat bulan lalu.

Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.

REUTERS

PILIHAN EDITOR Ukraina: Hanya Ada Satu Syarat Negosiasi Damai, Rusia Tarik Seluruh Pasukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

2 jam lalu

Suasana kendaraan dalam badai debu, yang memangkas jarak pandang mendekati nol dan memicu serangkaian tabrakan berantai yang melibatkan puluhan kendaraan, di jalan raya di Springfield, Illinois, AS. 1 Mei 2023 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Thomas DeVore melalui TMX/melalui REUTERS
Truk Pengangkut Bahan Beracun Terguling di Illinois AS, 5 Orang Tewas dan 5 Lainnya Kritis

Sebuah truk yang membawa zat beracun terbalik di Illinois, Amerika Serikat menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan lima lainnya kritis


DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

4 jam lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
DPR AS Loloskan RUU Bipartisan untuk Hindari Shutdown, Menanti Pengesahan Senat dan Biden

DPR AS mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu yang berhasil menghindarkan Amerika Serikat dari shutdown


Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

15 jam lalu

Ilustrasi Bendera Cina dan Bendera Amerika Serikat. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Cina Murka, Tuduh Amerika Serikat Kerajaan Kebohongan

Amerika Serikat disebut Cina sebagai kerajaan kebohongan karena menuduh Beijing memanipulasi informasi.


Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

16 jam lalu

Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Amerika Serikat di Ambang Shutdown, Layanan Pemerintah Bakal Lumpuh

Penutupan pemerintahan atau government shutdown tengah mengancam Amerika Serikat. Sejumlah layanan bakal lumpuh.


AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

21 jam lalu

Akademisi Uighur, Rahile Dawut. (Dok.Lisa Ross)
AS Kutuk Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Akademisi Muslim Uighur Rahile Dawut

Amerika Serikat mengutuk hukuman seumur hidup yang dijatuhkan pengadilan di Cina kepada akademisi Muslim Uighur terkenal Rahile Dawut.


Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Biden: Penutupan Pemerintah Bisa Berdampak Besar pada Angkatan Bersenjata

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan bisa berdampak besar pada angkatan bersenjata.


DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

1 hari lalu

Ketua DPR Kevin McCarthy berbicara kepada wartawan saat konferensi pers tentang penutupan pemerintah AS di Capitol di Washington, 29 September 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
DPR Tolak RUU Pendanaan Sementara, Pemerintah AS Tutup Besok

Anggota Republik garis keras di DPR menolak RUU pendanaan sementara, akibatnya lembaga Pemerintah AS ditutup mulai besok karena tidak ada anggaran.


Mengenal Park Jeongwoo, Vokalis Utama Grup TREASURE

1 hari lalu

Grup idola K-pop TREASURE. Foto: Instagram/@yg_treasure_official
Mengenal Park Jeongwoo, Vokalis Utama Grup TREASURE

Sebagai vokalis utama dari TREASURE, Jeongwoo memiliki bakat yang luar biasa. Ia lulus audisi YG Entertainment pada percobaan pertamanya.


Iran Luncurkan Satelit Militer Ketiga ke Orbit

1 hari lalu

Rekaman pemerintah Iran menunjukkan roket Zoljanah melakukan peluncuran uji suborbital pertamanya pada Januari 2021. Iran meluncurkan satelit pencitraan Noor 3 ke orbit pada 27 September 2023 di atas roket yang berbeda, Qasem tiga tahap. (Kredit gambar: Pemerintah Republik Islam Iran)
Iran Luncurkan Satelit Militer Ketiga ke Orbit

Satelit pencitraan tersebut telah ditempatkan pada orbit 450 kilometer di atas permukaan Bumi.


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

1 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.