Kompleksitas menemukan jati diri
Dalam memoarnya berjudul Dreams from My Father (1995), Obama menggambarkan kompleksitas menemukan identitasnya saat remaja. Setelah dua tahun di Occidental College di Los Angeles, ia pindah ke Columbia University, di mana ia belajar ilmu politik dan hubungan internasional.
Setelah lulus pada tahun 1983, Obama bekerja di New York City, kemudian menjadi pengorganisir masyarakat di South Side Chicago, bekerja sama dengan gereja-gereja untuk memperbaiki kondisi perumahan dan mendirikan program pelatihan kerja di sebuah komunitas yang terkena dampak keras oleh penutupan pabrik baja.
Pada tahun 1988, ia masuk Harvard Law School, di mana ia menarik perhatian nasional sebagai presiden kuliah Harvard Law Review yang pertama dari kalangan Afrika Amerika. Setelah kembali ke Chicago, ia bergabung dengan sebuah firma hukum kecil yang mengkhususkan diri dalam hak-hak sipil.
Pada tahun 1992, Obama menikahi Michelle Robinson, seorang pengacara yang juga lulusan Harvard Law yang sangat berprestasi. Anak perempuan mereka, Malia dan Sasha, lahir pada tahun 1998 dan 2001.
Karir politik Barack Obama
Obama terpilih sebagai anggota Senat Illinois pada tahun 1996, dan kemudian sebagai anggota Senat Amerika Serikat pada tahun 2004. Di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada musim panas itu, ia menyampaikan pidato kunci yang sangat diapresiasi. Beberapa penulis langsung menyebutnya sebagai calon presiden masa depan, tetapi sebagian besar tidak mengharapkan hal itu terjadi dalam waktu yang singkat. Meskipun demikian, pada tahun 2008, ia terpilih mengalahkan Senator Arizona John McCain dengan perolehan 365 suara elektoral melawan 173.
Sebagai presiden yang baru menjabat, Obama dihadapkan pada banyak tantangan—krisis ekonomi, perang di Irak dan Afghanistan, serta ancaman terorisme yang terus berlanjut. Diambil sumpahnya di hadapan sekitar 1,8 juta orang, Obama mengusulkan pengeluaran federal yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghidupkan kembali ekonomi dan juga berharap untuk memulihkan citra Amerika di dunia.
Selama masa jabatan pertamanya, ia menandatangani tiga undang-undang penting: undang-undang omnibus untuk merangsang ekonomi, legislasi yang membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses dan terjangkau, serta legislasi reformasi lembaga keuangan negara. Obama juga mendorong adanya undang-undang yang mengatur pembayaran yang adil untuk perempuan, legislasi reformasi keuangan, dan upaya perlindungan konsumen. Pada tahun 2009, Obama menjadi presiden keempat yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian.