Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Hamad bin Isa Al Khalifa, Raja Bahrain yang Perintahkan Sekolah Hapus Pelajaran tentang Israel

Reporter

Gambar bendera Israel dan Bahrain terlihat di pesawat Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid di Bandara Internasional Bahrain di Muharraq, Bahrain, 30 September 2021. [REUTERS/Hamad I Mohammed]
Gambar bendera Israel dan Bahrain terlihat di pesawat Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid di Bandara Internasional Bahrain di Muharraq, Bahrain, 30 September 2021. [REUTERS/Hamad I Mohammed]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaInstitusi pendidikan di Bahrain telah diperintahkan oleh Raja Hamad Al Khalifa agar selalu menerapkan kurikulum yang sesuai dengan nilai-nilai nasional negara tersebut untuk melindungi agama dan pilar utamanya. Pengumuman ini menyusul adanya kritik mengenai perubahan pada peta wilayah Israel-Palestina yang diperebutkan.

Pernyataan resmi pemerintah Bahrain berbunyi, “Yang Mulia memerintahkan Menteri Pendidikan untuk memastikan agar kurikulum mematuhi ajaran Islam, sejalan dengan Piagam Aksi Nasional dan Konstitusi. Yang Mulia menegaskan kembali bahwa agama Islam tidak dapat diganggu gugat serta harus dihormati dan dilindungi dengan segala cara.”

Melansir dari middleeastmonitor.com, amendemen yang dilakukan termasuk normalisasi hubungan antara Negara Teluk dan Israel serta penghapusan pelajaran tentang orang Yahudi. Namun, hal itu kembali menimbulkan provokasi di kalangan khatib dan cendekiawan yang meminta Kementerian Pendidikan untuk mempertimbangkan kembali amendemen tersebut.

Lantas, bagaimana rekam jejak Raja Hamad bin Isa Al Khalifa selama memimpin Bahrain selama 24 tahun terakhir? Berikut sejarah singkat Bahrain beserta profil lengkap Raja Bahrain, Hamad Al Khalifa.

Sejarah Bahrain

Bahrain, secara resmi disebut Kerajaan Bahrain, adalah sebuah negara pulau di Asia Barat. Ia terletak di Teluk Persia dan merupakan salah satu anggota Liga Arab bersama Kuwait, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Setelah sejarah panjang peradaban, Bahrain mulai eksis pada 1783 di bawah perintah dinasti Al Khalifa usai invasi Bani Utbah. Bahrain dipimpin oleh seseorang yang dijuluki sebagai “Hakim” kala itu.

Pada akhir 1800-an, setelah perjanjian berturut-turut dengan Inggris, Bahrain sempat menjadi protektorat (negara di bawah perlindungan) Britania Raya. Pada 14 Agustus 1971, Bahrain pun mendeklarasikan kemerdekaan. Bahrain 1971–2002 dipimpin oleh dua orang Emir, yakni Isa bin Salman Al Khalifa dan putranya, Hamad bin Isa Al Khalifa.

Saat era kepemimpinan Hamad, Bahrain bertransisi menjadi monarki konstitusional Islam (Kerajaan Bahrain) pada 2002 dengan Hamad Al Khalifa melanjutkan takhtanya sebagai Raja Bahrain.

Profil Hamad Al Khalifa

Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa, atau bisa disebut Hamad Al Khalifa saja, adalah Raja Bahrain sejak 14 Februari 2002. Sebelumnya, ia merupakan Emir Bahrain sejak 6 Maret 1999.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir dari bahrainembassy.org, Hamad Al Khalifa lahir pada 28 Januari 1950 di Riffa, sebuah kota di tengah Bahrain. Pada usia enam tahun, ia memulai pendidikan dasar Islam, penguasaan bahasa Arab, hingga penghayatan terhadap syair-syair Arab.

Hamad Al Khalifa kemudian menempuh sekolah menengahnya di The Leys School, Cambridge, Inggris, dan kembali ke Bahrain pada 1967. Ia juga bergabung dengan Mons Officer Cadet School di Aldershot dan lulus 1968. Hamad Al Khalifa juga pernah belajar di Royal Military Academy Sandhurst.

Sekembalinya Hamad dari Sandhurst, ia berperan aktif dalam mempersiapkan Angkatan Pertahanan Bahrain (Bahrain Defence Force atau BDF) yang didukung oleh Piagam Amri, Agustus 1968. Ia pun diangkat menjadi Kepala Direktorat Pertahanan dan menjadi anggota Dewan Negara yang dibentuk pada 19 Januari 1970.

Karier Hamad berlanjut sebagai Menteri Pertahanan pada 15 Agustus 1971. Untuk mendukung jabatannya, ia bergabung dengan US Army Command and Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat (AS) pada 1972–1973. Hamad lulus dengan pujian dan gelar di bidang kepemimpinan.

Ia juga dianugerahi sertifikat kehormatan militer dari AS atas prestasi dalam urusan militer sejak 1968. Nama Hamad bahkan terdaftar dalam daftar kehormatan letnan perguruan tinggi.  Pulang dari AS, Hamad lantas mengambil bagian aktif dalam proses pembangunan dan perluasan negara, khususnya oleh BDF. Upayanya meliputi bidang budaya, olahraga, militer, teknologi, dan ilmu kesehatan.

Jabatan lain yang pernah diampu oleh Hamad Al Khalifa sebelum akhirnya menjadi Emir Bahrain pada 1999 mencakup Wakil Kepala Dewan Keluarga Al Khalifa (1974), Presiden Dewan Tertinggi Pemuda dan Olahraga (1975), pendiri Pusat Dokumen Sejarah (1978), pendiri Pusat Studi dan Penelitian Bahrain (1981), serta tokoh independensi Angkatan Udara Kerajaan Bahrain (1987). Saat ini, Raja Hamad Al Khalifa tercatat sebagai Panglima Tertinggi BDF.

SYAHDI MUHARRAM

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

2 hari lalu

Rudal balistik hipersonik baru yang disebut
Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

Iran memamerkan rudal balistik hipersonik pertamanya, yang diklaim bisa menempuh jarak 1.400 km dan mampu melewati anti-balistik canggih


Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. REUTERS
Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

Program nuklir sipil merupakan salah satu syarat Arab Saudi untuk kesepakatan normalisasi dengan Israel.


Tiga Prajuritnya Tewas, Israel Minta Mesir Membantu Penyelidikan Penuh

4 hari lalu

Seorang tentara bereaksi di dekat lokasi insiden keamanan yang dilaporkan di dekat perbatasan selatan Israel dengan Mesir, Israel, 3 Juni 2023. REUTERS/Amir Cohen
Tiga Prajuritnya Tewas, Israel Minta Mesir Membantu Penyelidikan Penuh

PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut pembunuhan tiga tentara oleh seorang anggota dinas keamanan Mesir sebagai serangan teroris.


PBB Gagal Capai Target Bantuan untuk Pengungsi Palestina yang Kelaparan

4 hari lalu

Najah Nabhan, ibu dari lima saudara kandung Palestina yang cacat, yang diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan apartemen mereka sebelum bangunan tempat tinggal mereka dibom oleh Israel dalam pertempuran Israel-Gaza baru-baru ini, duduk di tengah puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza 15 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Gagal Capai Target Bantuan untuk Pengungsi Palestina yang Kelaparan

Negara-negara donor tak berminat mengirim bantuan untuk pengungsi Palestina. Lembaga PBB hanya mendapat sepertiga dari yang dibutuhkan.


Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

9 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menunggu dimulainya pertemuan penasihat keamanan nasional di markas NATO di Brussels, Belgia 7 Oktober 2021. [Virginia Mayo/Pool via REUTERS]
Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

Arab Saudi merestui UEA untuk memulihkan hubungan dengan Israel, tetapi tidak mengikutinya karena tujuan kenegaraan Palestina menjadi prioritas.


ETUC Serukan Boikot pada Produk yang Diproduksi di Wilayah Pendudukan Israel

9 hari lalu

Grafiti untuk memboikot Israel di Bethlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel 3 November 2018. REUTERS/Stephen Farrell
ETUC Serukan Boikot pada Produk yang Diproduksi di Wilayah Pendudukan Israel

ETUC pada 26 Mei 2023 memutuskan untuk memboikot produk-produk yang dibuat di wilayah-wilayah pendudukan illegal oleh Israel di teritorial Palestina


Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

9 hari lalu

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI
Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Kementerian Kesehatan Israel dicecar terkait data kematian akibat Covid-19 di kalangan anak muda dan kaitannya dengan serangan jantung.


Sejarah Ribuan Tahun Alkitab Ibrani dari Tanah Israel Kuno

11 hari lalu

Petugas menunjukan Codex Sassoon, Alkitab Ibrani paling awal dan terlengkap yang pernah ditemukan yang diperkirakan terjual antara 30 juta dollar AS dan 50 juta dollar AS, dipajang di Sotheby's di New York City, New York, 15 Februari 2023. Codex Sassoon diperkirakan berasal dari akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10 baik secara ilmiah maupun paleografis dan memuat hampir seluruh isi Alkitab. REUTERS/Brendan McDermid
Sejarah Ribuan Tahun Alkitab Ibrani dari Tanah Israel Kuno

Alkitab Ibrani memiliki sejarah yang cukup panjang hingga akhirnya digunakan sebagai pedoman sampai zaman modern seperti saat ini.


10 Negara Eropa Minta Israel Hentikan Penggusuran di Tepi Barat

11 hari lalu

Demonstran memegang bendera Palestina ketika anggota pasukan Israel berjaga selama protes terhadap permukiman Israel di Masafer Yatta, di Tepi Barat yang diduduki Israel 23 Oktober 2021. REUTERS/Mussa Qawasma/File Foto
10 Negara Eropa Minta Israel Hentikan Penggusuran di Tepi Barat

Sepuluh negara Eropa termasuk Inggris dan Jerman meminta Israel menghentikan penggusuran rumah warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat


Iran Luncurkan Uji Rudal Balistik, Klaim Mampu Capai Israel dan AS

14 hari lalu

Rudal balistik permukaan-ke-permukaan baru Khorramshahr generasi ke-4  yang disebut Khaibar diluncurkan di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar ini diperoleh pada 25 Mei 2023. Kantor Berita Negara IRNA mengatakan rudal itu disebut Kheibar, mengacu pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam. Iran's Ministry of Defence/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Iran Luncurkan Uji Rudal Balistik, Klaim Mampu Capai Israel dan AS

Iran berhasil meluncurkan uji coba rudal balistik menyusul pernyataan panglima angkatan bersenjata Israel soal prospek "tindakan" terhadap Teheran atas program nuklirnya.