TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk urusan pengungsi UNHCR pada Jumat, 12 Mei 2023, mengumumkan kalau jumlah pengungsi yang berlindung dari Sudan ke Chad mengalami kenaikan menjadi 60 ribu orang. Juru bicara UNHCR Olga Sarrado mengatakan data itu diperoleh dari website UNHCR yang ditujukan untuk memantau para pengungsi dari Sudan.
Data UNHCR memperlihatkan total pengungsi dari Sudan yang tiba di Chad sudah mencapai 60 ribu orang. Dari jumlah tersebut, hampir 90 persen yang tiba untuk berlindung ke Chad adalah perempuan dan anak-anak. Bukan hanya itu, satu dari lima anak-anak yang sampai ke Chad – dalam kondisi gizi buruk.
Total warga Sudan yang mengungsi ke negara-negara tetangga sudah lebih dari 153.200 orang. Mereka di antaranya berlindung ke Mesir, Chad, Ethiopia dan Central African Republic.
Sejak 15 April 2023, Sudan telah menjadi medan pertempuran antara tentara Sudan dengan Rapid Support Forces. Pertempuran ini telah menimbulkan korban tewas yang cukup besar dan luka-luka. Bantuan kemanusiaan pun masih sulit masuk ke Sudan.
Terlepas dari beberapa deklarasi gencatan senjata, kedua belah pihak tampaknya berjuang untuk menguasai wilayah di ibu kota Khartoum menjelang pembicaraan yang diusulkan, meskipun para pemimpin dari kedua faksi tidak memperlihatkan keinginan serius bernegosiasi setelah lebih dari dua minggu pertempuran.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut kekerasan yang berkecamuk di Sudan sebagai pengkhianatan terhadap tuntutan rakyat Sudan akan pemerintahan sipil. Amerika Serikat siap menawarkan bantuan kemanusiaan ketika kondisi memungkinkan. Sedangkan Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan akan mengadakan pertemuan tatap muka dengan kedua belah pihak bertikai untuk mendapatkan jaminan atas konvoi bantuan.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Hari ke-5, Pertempuran Israel-Palestina Sengit, Dua Orang Tewas di Tepi Barat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.