TEMPO.CO, Jakarta - Netizen China berharap kepolisian Bali segera mengungkap kasus kematian dua turis asal negeri Tirai Bambu itu di salah satu hotel bintang lima di Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Tewasnya dua turis China, pria dan wanita, Li Chiming (25) dan Cheng Jianan (22), menjadi pusat perhatian netizen China.
Di tengah perhatian warganet, mereka mengharapkan polisi Bali menangani kasus itu sesegera mungkin, tulis laman Waijiao di Beijing seperti dilansir Antara, Kamis 11 Mei 2023.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan tim penyidik masih memeriksa saksi-saksi kematian dua wisatawan asal China tersebut.
Konsulat Jenderal China di Denpasar terus mengikuti perkembangan kasus ini. Juru bicara Konsulat Zhu Xinglong telah bertemu Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas.
Polresta Denpasar berjanji untuk terus memberikan perkembangan terbaru kasus tersebut kepada pihak China. Konsulat sendiri siap memfasilitasi dan memberikan bantuan kepada keluarga korban di China untuk datang ke Bali.
Cheng dan Li ditemukan tak bernyawa dalam keadaan bersimbah darah di salah satu hotel di Jimbaran, Bali, pada Senin 1 Mei, saat libur Hari Buruh Internasional. Jasad Cheng ditemukan di koridor hotel, sedangkan Li di bathtub kamar hotel.
Wanita bermarga Chen, seorang mahasiswa dari provinsi Jiangxi, pertama kali check in ke hotel pada 30 April. Li, pacarnya—yang bekerja untuk penerbit di provinsi Jiangxi— bergabung dengannya pagi-pagi sekali pada 1 Mei.
Menurut laporan media lokal, sekitar pukul 06:45 pada Senin 1 Mei, staf hotel menerima telepon dari seorang tamu yang mendengar teriakan minta tolong. Ketika staf tiba di tempat kejadian, Li ditemukan tewas di balkon koridor, telanjang dan berlumuran darah. Rekaman pengawasan hotel menunjukkan Li merangkak di koridor selama lebih dari 20 menit.
Seorang ahli forensik setempat mengatakan bahwa Li memiliki dua luka terbuka di leher dan kaki kirinya. Chen, yang memesan kamar, ditemukan tewas di bak mandi kamar hotel mereka dengan luka memar di tubuh dan kepalanya, juga telanjang. Memar yang dalam di lehernya menunjukkan bahwa dia telah dicekik dengan tali atau alat lain, lapor media setempat.
Jasad keduanya sampai saat ini masih tersimpan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Polisi mengesampingkan motif pencurian dalam kasus itu karena sejumlah barang milik korban masih aman.
"Ada CCTV dan sejumlah bukti petunjuk lain. Apakah karena pembunuhan atau bunuh diri, kami masih selidiki," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kuta Selatan AKP Anak Agung Made Suantara.
Turis China adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi Bali, yang industri pariwisatanya terpukul keras oleh COVID-19. Turis China mulai kembali ke Bali pada awal tahun ini setelah tiga tahun pembatasan pandemi domestik. Pejabat Bali mengharapkan wisatawan China untuk kembali ke tingkat pra-pandemi, atau seperlima dari semua pengunjung, pada 2025.
Adapun dugaan bunuh diri, karena di China akhir-akhir ini masyarakat diresahkan oleh peristiwa bunuh diri massal pada kaum muda. Pada April, dua peristiwa bunuh diri massal terjadi di Provinsi Hunan dan Provinsi Sichuan.
Di Hunan, empat pelaku bunuh diri berusia 20 hingga 30 tahun, sedangkan di Sichuan tiga pelaku dalam rentang usia yang sama juga bernasib tragis.
Pilihan Editor: Bidik Turis Cina, Sandiaga Bakal Tambah Direct Flight ke Beijing, Shanghai, dan Guangzhou
ANTARA