TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban serangan udara Israel di jalur Gaza bertambah. Selain tiga komandan senior Jihad Islam, sembilan warga sipil tewas termasuk empat anak-anak, pada Selasa, 9 Mei 2023.
Beberapa jam setelah operasi Gaza, pasukan militer menyerbu kota Nablus di Tepi Barat. Nablus adalah salah satu titik fokus konfrontasi berbulan-bulan antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.
Pekan lalu terjadi baku tembak lintas-perbatasan akibat tewasnya anggota Jihad Islam ditahanan Israel. Dalam pernyataannya, militer Israel mengatakan menargetkan tiga pemimpin Jihad Islam, sebuah kelompok yang didukung Iran yang masuk dalam daftar pantauan terorisme Barat. Kelompok Jihad Islam memimpin jaringan bersenjata terbesar kedua di Gaza.
Menurut Menteri Kabinet Keamanan, Israel Katz, eskalasi besar yang melibatkan Hamas akan membuat pemimpin kelompok itu menjadi sasaran pembunuhan. Tanda lain bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan besar-besaran adalah Menteri Luar Negeri Eli Cohen menyatakan segera kembali ke negara itu usai kunjungan ke India rampung. Cohen bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Juru bicara Jihad Islam Tareq Selmi mengatakan akan membalas serangan Israel. "Pengeboman akan dibalas dengan pengeboman dan serangan akan dibalas dengan serangan," katanya.
Seorang pejabat kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 12 orang telah tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi pada Selasa, 9 Mei 2023. Serangan udara itu menghantam daerah pemukiman di jalur padat penduduk di mana 2,3 juta warga Palestina tinggal di tanah seluas 365 kilometer persegi.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan tentara sedang menyelidiki laporan kematian warga sipil namun tak ada komentar lebih lanjut.
Jihad Islam mengidentifikasi para komandan yang terbunuh sebagai Jihad Ghannam, Khalil Al-Bahtini dan Tareq Izzeldeen. Militer mengatakan serangan dilakukan oleh 40 jet tempur. "Itu adalah pertemuan intelijen, waktu dan cuaca," kata seorang juru bicara militer.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel menyatakan menyerang sasaran Jihad Islam di Gaza. Video yang beredar di media sosial yang tidak dapat segera diverifikasi menunjukkan konvoi kendaraan lapis baja militer Israel tiba di Nablus ketika anak-anak berjalan di sepanjang jalan sambil membawa tas sekolah.
Gaza relatif tenang saat penduduk memeriksa kerusakan dan bersiap untuk menguburkan korban tewas. Juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Daniel Hagari mengatakan tujuan di Gaza telah tercapai.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang berada di antara Turki dan Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Pembunuhan pemimpin tidak akan membawa keamanan tetapi lebih banyak perlawanan."
Video memperlihatkan kepulan asap dan api yang menerangi langit malam saat truk pemadam kebakaran melaju ke gedung yang telah ditabrak. Tampak seorang petugas medis meyakinkan seorang gadis muda yang tampak bingung. "Keluargamu semua aman, jangan khawatir," katanya.
Israel merebut Gaza dan Tepi Barat dalam perang 1967. Wilayah ini diinginkan warga Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Keturunan Rusia Harus Bisa Bahasa Latvia jika Tak Ingin Diusir