TEMPO.CO, Jakarta - Abu Hussein al-Qurashi adalah yang terbaru dari serangkaian anggota senior ISIS yang ditangkap atau dibunuh di barat laut Suriah, sepotong wilayah yang dikuasai oleh milisi saingan, termasuk kelompok bersenjata garis keras dan faksi jihadis yang didukung oleh Turki.
Daerah tersebut telah menjadi tempat berlindung ISIS yang paling signifikan di wilayah tersebut setelah kelompok itu dikalahkan secara teritorial di Irak pada 2017 dan Suriah pada 2019, dengan anggota dan pendukung menyelinap melintasi perbatasan Irak-Suriah sepanjang 600 km.
Navvar Shaban, dari Pusat Studi Strategis Omran, mengatakan: "Ada banyak sel tidur di area ini yang dapat memfasilitasi lebih banyak pejabat ISIS yang masuk ke zona tersebut, dan banyak pos pemeriksaan di mana mereka dapat membayar uang untuk melewatinya dengan mudah. "
Seorang pejabat intelijen Irak mengatakan: "Satu-satunya tempat yang aman bagi para pemimpin senior Daesh (ISIS) adalah di Suriah, dan khususnya di daerah yang berbatasan dengan Turki."
Kerja sama intelijen Irak dengan Turki memainkan peran utama dalam operasi baru-baru ini yang menargetkan anggota senior ISIS, menurut seorang sumber keamanan Suriah dan seorang pejabat intelijen Irak kedua yang berfokus pada aktivitas utama para pemimpin ISIS di Irak, Suriah, dan Turki.
Kerja sama ini membantu Turki menentukan perkiraan keberadaan Qurashi di Suriah.