TEMPO.CO, Jakarta - Serhii Lubivskyi menatap dengan air mata berlinang ke ruang kosong tempat apartemen tetangganya berdiri sebelum serangan rudal Rusia membuat mereka menjadi puing-puing.
"Tidak ada yang tersisa," kata Lubivskyi, 58 tahun di kota Uman, Ukraina tengah, pada Jumat, 28 Maret 2023.
Lubivskyi terakhir melihat tetangganya pada Kamis malam. Dia terbangun pada pukul 4.30 pagi pada Jumat oleh ledakan yang merobek sebagian blok apartemennya.
Serangan Rusia ke Ukriana pada Jumat malam merupakan yang terbesar dalam dua bulan. Sebanyak 25 orang dilaporkan tewas dalam gempuran rudal Moskow ke kota-kota Ukraina itu.
Saat kejadian, Lubivskyi berlari ke pintu depan tapi tidak bisa membukanya. Kamar mandi dan dapurnya compang-camping, piring dan pintu hancur.
Asap memenuhi udara. Lubivskyi dan istrinya pergi ke balkon. Mereka berdiri sampai petugas pemadam kebakaran menyelamatkan mereka pada pukul 7 pagi.
"Flat saya ada di lantai tujuh ... Kami merasakan dampaknya, kami mendengar ledakannya," katanya kepada Reuters, dengan suara yang terbata-bata, berjuang untuk memahami serangan yang mengubah separuh blok apartemennya menjadi puing-puing.
Lubivskyi menangis ketika dia melihat ke celah yang membara di gedung tempat flat yang berdekatan telah diledakkan.
"Seorang wanita tua, putri dan dua cucunya tinggal di lantai sembilan. Mereka telah pergi. Seorang pria dengan putranya tinggal di lantai delapan. Mereka telah pergi. Seorang wanita dengan putrinya tinggal di lantai tujuh. Mereka telah pergi. Sebuah keluarga muda tinggal di lantai enam, putra mereka beruntung ... dia masih hidup."
Para pejabat mengatakan sedikitnya 23 warga sipil tewas, termasuk empat anak dalam serangan Rusia pada Jumat malam. Diperkirakan 109 orang tinggal di bagian blok yang terkena dan 27 flat hancur total.
Gubernur regional Serhiy Lysak mengatakan, di kota tenggara Dnipro, sebuah rudal menewaskan seorang anak berusia dua tahun dan seorang wanita berusia 31 tahun. Video yang dirilis oleh pihak berwenang menunjukkan lubang hitam di mana sebuah rudal jatuh melalui jendela apartemen.
Rencana Serangan Balik Ukraina
Moskow mengatakan telah menargetkan lokasi pasukan cadangan Ukraina dan berhasil menyerang mereka, hingga mencegah mereka mencapai garis depan. Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung ini.
Gelombang serangan rudal Rusia adalah yang pertama sejak awal Maret. Rusia telah meluncurkan serangan seperti itu hampir setiap minggu selama musim dingin, tetapi serangan itu berkurang saat musim semi tiba. Negara-negara Barat mengatakan Moskow kehabisan rudal.
Ibu kota Kyiv juga diguncang ledakan pada dini hari, begitu pula kota-kota pusat Kremenchuk dan Poltava, dan Mykolaiv di selatan. Dua orang terluka di kota Ukrayinka tepat di selatan Kyiv, kata para pejabat.
Perang akan mencapai titik krusial setelah serangan musim dingin Rusia selama berbulan-bulan yang hanya memperoleh sedikit dukungan meskipun pertempuran paling berdarah sejauh ini.
Serangan terbaru Rusia terjadi di tengah upaya Kyiv yang sedang mempersiapkan serangan balasan, menggunakan ratusan tank dan kendaraan lapis baja yang dikirim oleh Barat.
Ukraina ingin mengusir Rusia dari hampir seperlima dari wilayah yang didudukinya dan diklaim telah dianeksasi.
REUTERS
Pilihan Editor 50 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Korea, KBRI Bikin Program Promosi Budaya