Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gara-gara Pandemi Covid, 11,58 Juta Sarjana China Jadi Pengangguran

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Orang-orang membakar dupa untuk berdoa memohon keberuntungan di Kuil Lama, di Beijing, Cina, 22 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Orang-orang membakar dupa untuk berdoa memohon keberuntungan di Kuil Lama, di Beijing, Cina, 22 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Iklan

Atmosfer Ilmiah

Banyak yang menggunakan media sosial untuk membandingkan diri mereka dengan tokoh sastra berusia seabad, Kong Yiji, seorang sarjana pecandu alkohol yang menganggur dari cerita tahun 1919 oleh penulis Lu Xun. Kong percaya dirinya terlalu berpendidikan tinggi untuk melakukan pekerjaan kasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meme itu menjadi viral ketika pengguna mempertanyakan nilai yang diberikan masyarakat pada pendidikan jika itu tidak menjamin mereka mendapatkan karir yang memuaskan.

Di provinsi pesisir Zhejiang, seorang perempuan berusia 25 tahun dengan gelar master yang telah melamar 10 pekerjaan per hari sejak Februari mengatakan ia merasa, seperti Kong, “dibatasi” oleh pendidikannya.

"Saya tidak yakin bisa menemukan pekerjaan ideal saya,” kata lulusan perencanaan perkotaan, yang berbicara tanpa memberi nama untuk melindungi prospek pekerjaannya. "Saya menemui seorang psikolog beberapa kali karena saya sangat cemas dan tertekan.

Ia mengatakan satu-satunya tawaran yang ia terima dibayar sebanyak 2000 yuan hingga 3000 yuan (sekitar Rp 4 juta hingga 6 juta) perbulan atau memiliki persyaratan lembur “yang tak masuk akal” dan ia menolak.

"Jika saya tidak memiliki kualifikasi-kualifikasi ini, saya tentu dapat menjadi asisten penjualan di sebuah mal dan jauh lebih bahagia."

Yang Xiaoshan, seorang sarjana ekonomi berusia 24 tahun di Beijing, menetap untuk pekerjaan sebagai teller bank setelah 30 wawancara. Dia lega tidak mengikuti nasib pengangguran Kong, tapi masih merasa tidak puas.

"Bukannya saya membenci layanan pelanggan, tapi saya pikir itu membuang-buang pengetahuan saya," kata Yang.

Televisi negara CCTV mengecam orang-orang  yang menggambar perbandingan itu dengan Kong.

"Kong Yiji mengalami kesulitan ... karena dia tidak bisa melepaskan sikap ilmiahnya dan tidak mau mengubah situasinya melalui pekerjaan," tulisnya di aplikasi perpesanan Weibo.

Komentar itu memancing jawaban-jawaban penuh kemarahan.

"Mengapa, alih-alih membantu perusahaan swasta berkembang, Anda menyalahkan 11,58 juta lulusan karena tidak menanggalkan jubah sarjana mereka?" kata satu posting yang menarik lebih dari 300 "suka".

REUTERS

Pilihan Editor: Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Muncul di Pengadilan, Disebut Miliki Pasokan Senjata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

17 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

24 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, kiri, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, melakukan pertemuan di kantor perdana menteri, di Tokyo, Jepang, Rabu, 3 April 2024. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo Janjikan Kerja Sama dengan Jepang, Setelah Kunjungan ke Cina

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan kepada PM Jepang Fumio Kishida bahwa dia menginginkan keamanan dan kerja sama lebih dalam


Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

39 hari lalu

Sekelompok pria pengangguran membakar kardus ketika mereka berusaha menghangatkan diri ketika fajar di Kota Gaza, 18 Februari 2019. Orang-orang itu mengatakan mereka akan dengan senang hati bekerja hanya dengan 5 syikal sehari (sekitar 1,35 Dolar AS) tetapi tidak ada pekerjaan. Pada Oktober 2018, Bank Dunia mengatakan, 54 persen tenaga kerja Gaza menganggur, termasuk 70 persen pemuda. REUTERS/Dylan Martinez
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.


Lowongan Kerja PT Brantas Abipraya untuk Sarjana Teknik dan Ekonomi

45 hari lalu

Lowongan Kerja PT Brantas Abipraya untuk Sarjana Teknik dan Ekonomi

Lowongan kerja di PT Brantas Abipraya, BUMN bidang konstruksi, untuk sarjana teknik dan ekonomi.


2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

58 hari lalu

Ilustrasi bekerja di era digital. Foto: Freepik
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.


Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.


Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Sebuah sepeda digambarkan di tempat kejadian saat penyelidikan sedang berlangsung sehari setelah terjadinya aksi penembakan massal di bagian Kingsessing di barat daya Philadelphia, Pennsylvania, AS, 4 Juli 2023. REUTERS/Bastiaan Slabbers
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?


Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Sejumlah remaja antre untuk diperiksa kesehatan saat vaksin di Heihe, Cina, 3 Agustus 2021. Cina melaporkan 55 kasus baru Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal pada 2 Agustus 2021. Virus Corona menyebar cepat seiring merebaknya varian Delta di lebih dari 20 kota dan 12 provinsi. China Daily via REUTERS
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.


Ganjar Menang di TPS Beijing, Prabowo Unggul di Tokyo

15 Februari 2024

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Beijing melakukan penghitungan suara di KBRI Beijing pada Rabu (14/2/2024). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Ganjar Menang di TPS Beijing, Prabowo Unggul di Tokyo

Ganjar Pranowo-Mahfud Md unggul berdasarkan perhitungan surat suara Pemilihan Presiden 2024 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Beijing, Cina.