TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin membantah apa yang dikatakannya sebagai kebohongan bahwa Presiden Vladimir Putin memiliki sosok mirip yang menggantikan pemimpin berusia 70 tahun itu dan bahwa dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlindung di bunker nuklir.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat apa yang dia katakan sebagai rekayasa tentang Rusia dalam pidato yang menyentuh sejarah negara itu sejak jatuhnya Uni Soviet tahun 1991, penyebab perang Ukraina dan dugaan pengkhianatan masyarakat Barat.
"Anda mungkin pernah mendengar bahwa dia (Putin) memiliki sangat banyak aktor pengganti yang berperan menggantikannya sementara dia duduk di bunker," kata Peskov di sebuah konferensi Moskow, sebelum terkekeh: "Satu lagi kebohongan."
"Anda lihat sendiri seperti apa presiden kita: dia dulu, dan sekarang, sangat aktif - mereka yang bekerja di sebelahnya hampir tidak bisa mengikutinya," katanya.
"Energinya hanya bisa membuat iri. Kesehatannya, kehendak Tuhan, hanya bisa kita dambakan. Tentu saja, dia tidak duduk di bunker mana pun. Ini juga bohong," tambah Peskov.
Kremlin telah berulang kali menepis spekulasi bahwa Putin, pemimpin terpenting Rusia sejak 1999, sedang sakit.
Selama kunjungan kenegaraan ke Moskow bulan lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Putin bahwa dia yakin para pemilik suara akan mendukung pemimpin Rusia itu lagi dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 2024. Putin belum mengatakan apakah dia akan mencalonkan diri lagi.
Ketika pertama kali berkuasa, Putin bersumpah untuk mengakhiri kekacauan yang mencengkeram Rusia pasca-Soviet pada 1990-an, tetapi invasi ke Ukraina adalah krisis militer paling serius yang dihadapi pemimpin Kremlin mana pun sejak perang Soviet-Afghanistan pada 1979-89.
Konflik di Ukraina telah mengantarkan konfrontasi paling parah dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, sementara Putin telah bersumpah untuk menjauh dari Barat menuju China.
REUTERS
Pilihan Editor: Konflik di Sudan: Bersiap Evakuasi ke Indonesia, Ini 5 Instruksi KBRI Khartoum kepada WNI di Sudan