TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini tanggal 11 April merupakan hari berdirinya International Labour Organization disingkat ILO atau Organisasi Ketenagakerjaan Internasional.
Adanya ILO dimaksudkan untuk mempromosikan keadilan sosial dan hak asasi manusia dan tenaga kerja yang diakui secara internasional.
Mengutip laman resmi ILO, organisasi ini didirikan pada 11 April 1919 sebagai bagian dari Perjanjian Versailles sebagai cerminan dari keyakinan bahwa perdamaian universal dan abadi hanya dapat dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial.
Konstitusi ILO dirancang pada awal 1919 oleh Komisi Perburuhan yang diketuai oleh Samuel Gompers, kepala Federasi Perburuhan Amerika Serikat (AFL). Terdapat sembilan negra perwakilan yakni Belgia, Kuba, Cekoslowakia, Prancis, Italia, Jepang, Polandia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Proses tersebut menghasilkan sebuah organisasi tripartit, satu-satunya yang menyatukan perwakilan pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam badan eksekutifnya.
Kekuatan pendorong pembentukan ILO muncul dari pertimbangan keamanan, kemanusiaan, politik dan ekonomi.
Para pendiri ILO mengakui pentingnya keadilan sosial dalam mengamankan perdamaian, dengan latar belakang eksploitasi pekerja di negara-negara industri saat itu. Meningkatnya pemahaman tentang saling ketergantungan ekonomi dunia dan perlunya kerja sama untuk mendapatkan kesamaan kondisi kerja di negara-negara yang bersaing memperebutkan pasar.
Mengacu pada gagasan tersebut, disepakati poin-poin berikut dalam Preamble of the ILO Constitution:
- Bahwa perdamaian universal dan abadi hanya dapat dibangun jika didasarkan pada keadilan sosial;
- Bahwa masih adanya kondisi kerja dengan ketidakadilan, kesulitan, dan kesengsaraan bagi sejumlah besar orang menghasilkan keresahan yang begitu besar sehingga perdamaian dan keharmonisan dunia terancam; dan perbaikan kondisi tersebut sangat dibutuhkan;
- Bahwa kegagalan suatu bangsa untuk mengadopsi kondisi kerja yang manusiawi merupakan hambatan bagi bangsa lain yang ingin memperbaiki kondisi di negaranya sendiri.
Pilihan editor : PBB: 1 dari Setiap 150 Orang di Dunia Terjebak Perbudakan Modern
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.