TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel, Minggu, 9 April 2023, menolak klaim yang diajukan dalam dokumen yang diduga bocor dari Pentagon bahwa para pemimpin dinas intelijen asingnya Mossad telah mendukung protes nasional terhadap usulan perombakan peradilan Israel.
The New York Times, Sabtu, 8 Maret 2023, menerbitkan penilaian yang dikaitkan dengan Pembaruan Intelijen Pusat dari 1 Maret bahwa kepemimpinan Mossad telah mendorong stafnya dan warga Israel untuk bergabung dalam protes massal. Surat kabar itu mengatakan bahwa meskipun dokumen yang bocor tampak asli, bukan berarti dokumen itu akurat.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan tersebut "bohong dan tanpa dasar apapun".
"Mossad dan para pejabat seniornya tidak pernah - dan tidak akan - mendorong personel agensi untuk bergabung dalam demonstrasi menentang pemerintah, demonstrasi politik, atau aktivitas politik apa pun," katanya.
Rencana perombakan Netanyahu telah memicu kemarahan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak koalisi partai sayap kanan dan agamanya berkuasa akhir tahun lalu, dan juga menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu Barat Israel.
Perundang-undangan yang diusulkan akan memungkinkan parlemen untuk mengesampingkan keputusan Mahkamah Agung dan memegang kendali atas penunjukan yudisial.
Setelah demonstrasi intensif berminggu-minggu, Netanyahu pada akhir Maret mengalah dan mengatakan dia akan menunda reformasi yang ditentang untuk memungkinkan pembicaraan kompromi dengan partai-partai oposisi.
Departemen Kehakiman AS, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Departemen Pertahanan dan telah memulai penyelidikan atas kebocoran dokumen yang diduga, yang mencakup beberapa topik yang berkaitan dengan keamanan nasional. Itu menolak komentar lebih lanjut.
REUTERS
Pilihan Editor: ISIS Akui Bertanggung Jawab atas Serangan yang Bunuh 20 Orang di Kongo