TEMPO.CO, Jakarta – Jet Israel menghantam sasaran militer Suriah pada Minggu, 9 April 2023. Militer mengkonfirmasi, ini merupakan balasan atas roket yang diluncurkan ke wilayah yang dikuasai Israel.
Israel menyatakan pasukannya terus menyerang wilayah Suriah setelah enam roket ditembakkan ke arah Dataran Tinggi Golan semalam. Media pemerintah di Suriah melaporkan ledakan di sekitar ibu kota Damaskus.
Serangan artileri dan pesawat tak berawak disebut menghantam peluncur roket dan diikuti oleh serangan udara terhadap kompleks tentara Suriah, sistem radar militer, dan pos artileri.
“Militer Israel melihat Negara Suriah bertanggung jawab atas semua aktivitas yang terjadi di dalam wilayahnya dan tidak akan mengizinkan upaya apa pun untuk melanggar kedaulatan Israel," kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan, pertahanan udaranya telah menanggapi serangan Israel dan mencegat beberapa rudal Israel. Sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan, dengan hanya kerusakan material yang disebabkan oleh serangan itu.
Sirene terdengar sebelumnya di dekat kota-kota di Dataran Tinggi Golan saat roket diluncurkan dari wilayah Suriah, tetapi tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaplok wilayah seluas 1.200 kilometer persegi pada 1981, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Militer menyatakan, hanya tiga dari roket yang melintasi wilayah yang dikuasai Israel. Dua di antaranya jatuh di tanah terbuka dan yang ketiga dicegat oleh sistem pertahanan udara.
TV Al Mayadeen yang berbasis di Lebanon mengatakan serangan roket diklaim oleh Brigade Al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran.
Pada Kamis, lebih dari 30 roket ditembakkan ke arah Israel dari Lebanon selatan. Ini menarik serangan balik lintas perbatasan dari Israel di situs-situs yang terkait dengan gerakan Islam Hamas di Lebanon dan Gaza.