TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang, termasuk bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, menghadiri pemakaman blogger militer Rusia terkenal yang tewas dalam serangan bom pada Sabtu 8 April 2023.
Pekan lalu sebuah ledakan menghancurkan sebuah kafe di kota kedua Rusia, Saint Petersburg. Serangan ini menewaskan blogger Vladlen Tatarsky yang berusia 40 tahun dan dikenal karena sikap anti-Ukraina.
Para pelayat, beberapa membawa bunga, berkumpul di pemakaman bergengsi Troyekurovskoye di Moskow barat di tengah pengawalan polisi. Beberapa pendukung mengenakan pakaian dengan tulisan huruf Z dan V - simbol serangan Moskow di Ukraina.
Membawa lilin yang menyala, para pendeta berjubah putih memimpin upacara pemakaman di kuburan. Penghargaan Tatarsky ditempatkan di atas bantal beludru di dekat peti matinya. Diantaranya adalah Order of Courage, salah satu penghargaan tertinggi negara yang diberikan secara anumerta oleh Presiden Vladimir Putin kepada Tatarsky atas "keberaniannya".
Pada upacara Kremlin yang mengumumkan aneksasi empat wilayah Ukraina September lalu, Tatarsky merekam dirinya dengan mengatakan, “Kami akan mengalahkan semua orang. Kami akan membunuh semua orang. Kami akan merampok semua orang seperlunya. Seperti yang kita suka.”
Tatarsky, yang berasal dari wilayah Donetsk, Ukraina timur, berjuang bersama separatis pro-Kremlin dan kemudian menjadi blogger populer dengan setengah juta pengikut di media sosial.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Prigozhin, yang pasukannya memimpin penyerangan ke kota-kota di timur Ukraina, memuji blogger tersebut karena membantu “menghancurkan musuh.”
“Dia adalah seorang prajurit yang tetap bersama kami, yang suaranya akan selalu hidup dan hanya mengatakan kebenaran,” kata Prigozhin.
Otoritas Rusia mengklaim tanpa bukti bahwa pendukung kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny membantu otoritas Ukraina melakukan serangan bom. Seorang wanita Rusia berusia 26 tahun, Darya Trepova, ditahan dan didakwa melakukan terorisme.
Para penyelidik mengatakan Trepova telah membawa sebuah patung berisi bahan peledak ke sebuah kafe di Saint Petersburg dan menyerahkannya kepada sang blogger, yang bernama asli Maxim Fomin.
Serangan itu terjadi setelah Darya Dugina, putri seorang intelektual ultranasionalis terkemuka, Agustus lalu tewas dalam pemboman mobil di luar Moskow, yang juga dituding Rusia dilakukan oleh Ukraina.
Pilihan Editor: Rusia Mendakwa Pembunuh Blogger Tatarsky dengan Terorisme
REUTERS