TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen tentang rencana AS dan NATO untuk membangun militer Ukraina telah bocor secara online, demikian dilaporkan New York Times, Kamis, 6 April 2023. Dokumen rahasia tersebut di antaranya merinci bantuan Barat untuk online.
Meski dokumen itu disebut berisi informasi palsu, Presiden Ukraina dan petinggi keamanan membahas cara-cara untuk mencegah kebocoran informasi militer pada pertemuan di Kyiv, Jumat.
Pernyataan tentang pertemuan yang dikeluarkan oleh kantor presiden tidak mengatakan telah terjadi kebocoran. "Para peserta pertemuan memusatkan perhatian pada langkah-langkah untuk mencegah kebocoran informasi mengenai rencana pasukan pertahanan Ukraina," kata pernyataan kepresidenan, merinci topik lain yang juga dibahas para peserta.
The Times melaporkan pada hari Kamis bahwa Pentagon sedang menyelidiki bagaimana dokumen tentang rencana untuk membangun pasukan Ukraina sebelum serangan balasan yang direncanakan terhadap pasukan Rusia diposting di saluran media sosial minggu ini.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan kepada Reuters sebelumnya bahwa kebocoran dokumen itu tampak seperti operasi disinformasi Rusia untuk menyebarkan keraguan tentang serangan balasan.
Dia mengatakan data yang bocor berisi "informasi fiktif dalam jumlah yang sangat besar" dan bahwa Rusia tampaknya berusaha merebut kembali inisiatif dalam invasinya, sekarang di bulan ke-14.
"Ini hanyalah elemen standar dari permainan operasional intelijen Rusia. Dan tidak lebih," kata Podolyak dalam pernyataan tertulis.
Pasukan Ukraina selama berbulan-bulan menghadapi serangan Rusia di timur yang berfokus pada kota Bakhmut. Kyiv berharap pasukannya dapat melancarkan serangan balasan dalam beberapa minggu atau bulan mendatang untuk merebut kembali wilayah yang diduduki.
“Rusia sedang mencari cara untuk merebut kembali inisiatif tersebut,” kata Podolyak. "Untuk mencoba memengaruhi skenario rencana serangan balik Ukraina. Untuk memperkenalkan keraguan, untuk mengkompromikan ... ide-ide, dan akhirnya mengintimidasi (kami) dengan betapa hebatnya 'informasi' mereka."
Laporan Times mengatakan dokumen-dokumen itu tampaknya telah dimodifikasi di bagian-bagian tertentu. Satu bagian menawarkan perkiraan kerugian militer Ukraina yang jauh lebih tinggi daripada perkiraan Barat yang tersedia sejauh ini. Ukraina tidak mengungkapkan skala kerugiannya dan sangat sensitif tentang masalah ini.
REUTERS
Pilihan Editor Terancam Dibui, Donald Trump Disarankan Berlindung di Rusia